close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.7 C
Jakarta
Senin, Januari 20, 2025

Dilema Perusahaan Apple: Konsumen Indonesia Atau Efisiensi Rantai Pasokan

spot_img

Jakarta | Militan – Konsumen Vietnam menghabiskan sekitar US$45 juta untuk iPhone 16 selama hari pre-order pertamanya pada 27 September, dengan iPhone 16 Pro dan Pro Max menjadi penjual teratas dan Desert Titanium menjadi warna paling populer. Sebaliknya, konsumen Indonesia masih menunggu iPhone 16, yang telah ditunda karena kegagalan Apple untuk memenuhi persyaratan konten lokal negara ini (TKDN).

Sementara Apple mengoperasikan Apple Store online di Vietnam dan telah mengintegrasikan negara tersebut ke dalam rantai pasokan globalnya.

Hal ini menyebabkan pemerintah menuduh Apple memperlakukan Indonesia secara tidak adil, meskipun merupakan pasar iPhone terbesar di Asia Tenggara.

Pemerintah telah meminta investasi dari Apple yang cocok dengan yang dibuat di negara-negara lainnya.

Permintaan ini menempatkan Apple dalam dilema. Di satu sisi, Indonesia adalah pasar yang besar dan penting yang tidak bisa diabaikan oleh Apple.

Tapi di sisi lain, rantai pasokan globalnya adalah jaringan yang sangat rumit, mengandalkan pemasok independen yang memungkinkan Apple mempertahankan efisiensi dan skala.

Dari 188 perusahaan di 451 lokasi di 25 negara dalam daftar pemasok Apple tahun 2023, hanya satu, Yageo Corporation, yang beroperasi di Indonesia.

Kurangnya kehadiran pemasok ini membuat Apple tidak mungkin memenuhi 35 persen TKDN yang diperlukan. Untuk mematuhinya, Apple telah mengandalkan program inovasi Akademi Pengembangnya, tetapi perusahaan telah gagal memenuhi komitmen $107,8 juta untuk 2021-2023, menginvestasikan hanya $93,3 juta sejauh ini, dengan sisa celah $14,5 juta.

Apple baru-baru ini menyerahkan proposal investasi senilai $100 juta kepada pemerintah, termasuk komitmen $14,5 juta yang tersisa, dan rencana untuk iPod baru.

Namun, Kementerian Industri menemukan proposal ini tidak memadai. Apple perlu memisahkan pemenuhan komitmennya yang tersisa dari rencana investasi 2024-2026.

Rencana baru harus dirancang dengan prinsip-prinsip keadilan yang selaras dengan kepentingan nasional Indonesia, termasuk mencocokkan tingkat investasi negara-negara sejenis dan perusahaan elektronik lainnya di Indonesia, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja.

Apple tidak akan dapat menjual gadget terbarunya yang akan datang setelah iPhone 16, jika perusahaan gagal memenuhi prinsip-prinsip ini.

Kementerian telah mendesak Apple untuk fokus pada pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia, daripada pada pengembangan dan inovasi perangkat lunak.

Ada dua masalah utama yang mempersulit permintaan ini.

Pertama, fasilitas perakitan Apple dimiliki dan dikelola oleh mitranya dan investasi di fasilitas perakitan di Indonesia bergantung pada kemauan mitra tersebut. Foxconn bisa menjadi kandidat pertama, tetapi komitmennya terhadap Indonesia dipertanyakan.

Investasi pabrik ponsel Foxconn di Jakarta Utara dibatalkan pada tahun 2014 karena kegagalan untuk memenuhi 200 lahan hektar untuk sewa gratis. Tahun lalu, Foxconn juga menunda investasi baterai kendaraan listriknya di Batang, Jawa Tengah, dengan alasan masalah internal.

Menemukan mitra alternatif terbukti sulit, dan Apple mungkin perlu mempertimbangkan untuk mendirikan anak perusahaannya sendiri guna melakukan perakitan di Indonesia.

Kedua, fasilitas perakitan Apple di Indonesia akan membutuhkan sumber setidaknya 35 persen komponennya secara lokal.

Untuk mengakomodasi prinsip keadilan Indonesia, Apple perlu memodifikasi model bisnisnya di rantai pasokan. Pemerintah mungkin ingin menempatkan dirinya pada posisi Apple dengan memahami bahwa daya saing global Apple bergantung pada rantai pasokan global yang berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa daya tarik tersebut tidak dimaksudkan untuk mengganggunya.

Menurut Menteri Investasi, Rosan Perkasa Roeslani saat ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI pada Selasa (3/12). Dirinya masih menunggu respon Apple terkait masalah ini.

“Kami sudah bicara dan untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka investasi sebesar US$ 1 miliar dolar untuk tahap pertama,” ujarnya.

Rosan menegaskan tidak ingin Apple hanya sekadar mengambil keuntungan dari ekonomi Indonesia tanpa memberikan kembali.

Untuk itu mengharapkan Apple untuk melakukan investasi di Indonesia yang sebanding dengan negara-negara rekannya perlu dipertimbangkan kembali, karena setiap negara memainkan peran yang unik dalam strategi global Apple. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait