Jakarta | Militan – Pemain bulutangkis veteran Indonesia, Mohammad Ahsan telah memutuskan untuk pensiun dari bulutangkis profesional. Pemain bulutangkis berusia 37 tahun itu mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Instagramnya pada hari Selasa (10/12).
“Alhamdulillah waktunya akhirnya tiba untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis. Terima kasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas berkat yang memungkinkan saya untuk sampai sejauh ini,” tulisnya dalam sebuah postingan di akun Instagramnya @king.chayra.
Keputusannya datang hanya seminggu setelah rekan ganda putranya, Hendra Setiawan, yang sekarang berusia 40 tahun, juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Dengan ini, duo yang dikenal sebagai “The Daddies” secara resmi pensiun. Indonesia Masters 2025, dijadwalkan pada 21 hingga 26 Januari di stadion Istora di kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, akan menjadi turnamen terakhir mereka.
Ahsan juga mengucapkan terima kasih kepada keluarganya atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan dan kepada para pelatih yang memainkan peran penting dalam karirnya, termasuk Herry Iman Pierngadi, atau Herry IP. Dia juga menyampaikan penghargaannya atas kesempatan untuk bersaing bersama rekan satu tim seperti Hendra Setiawan, Rian Agung dan Bona Septano.
Pengumuman itu disambut dengan baik oleh rekan-rekan shuttlernya, termasuk pemain ganda putra Fajar Alfian.
“Terima kasih atas dedikasi Anda untuk Indonesia,” tulis Fajar di akun media sosialnya.
Sepanjang karirnya, Ahsan mencapai kesuksesan yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu pemain ganda putra paling legendaris di dunia. Penghargaannya termasuk tiga gelar Kejuaraan Dunia, satu medali emas Asian Games dan empat gelar BWF Tour. Ahsan mengklaim tiga gelar Kejuaraan Dunia bersama Hendra Setiawan pada tahun 2013, 2015 dan 2019. Pasangan ini juga pernah memegang peringkat nomor satu di dunia.
Sementara itu, Hendra adalah Juara Dunia empat kali, peraih medali emas Asian Games dua kali dan juara All-England dua kali. Dia juga memenangkan medali emas Olimpiade di Olimpiade Beijing 2008 saat bermitra dengan mendiang Markis Kido.
Sejauh ini, pasangan ganda putra Indonesia telah membawa pulang tiga medali emas Olimpiade dari total delapan medali emas.
Rexy Mainaky dan Ricky Subagja memenangkan medali emas ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996 di Amerika Serikat diikuti oleh Candra Wijaya dan Tony Gunawan di Sydney, Australia pada tahun 2000.
Dengan pengumuman Ahsan, jajaran pasangan ganda veteran Indonesia secara resmi berubah. Sebelumnya pada tahun 2024, duo “The Minions,” Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, mengumumkan pensiun mereka.
Kevin mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Instagramnya @kevin_sanjaya pada 16 Mei sementara Marcus mengumumkan pengunduran dirinya pada 9 Maret di akun Instagramnya @marcusfernaldig.
Sementara Daddies dan Minions tidak memenangkan medali Olimpiade, mereka adalah pasangan ganda putra yang paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki pengikut yang kuat di dalam dan di luar lapangan.
Pensiun dari Daddies dan Minion meninggalkan shuttlers yang lebih muda untuk bertarung di acara ganda putra, seperti pasangan Fajar Alfian-Rian Ardianto, Sabar Karyaman Gutama-Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, Leo Rolly Carnando-Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri-Daniel Marthin.
Fajar dan Rian, dijuluki Fajri, saat ini berada di nomor tiga dunia dalam peringkat resmi BWF pada hari Rabu, dan pesaing kuat untuk melanjutkan warisan Daddies and the Minions.
Fajri memenangkan Kumamoto Masters, yang diadakan dari 12 hingga 17 November, dan sebelumnya memenangkan All England paling bergengsi, yang berlangsung dari 12 hingga 17 Maret.
Sementara itu, Sabar dan Reza berada di peringkat keenam. Shohibul dan Bagas berada di tempat ke-27, Leo dan Bagas di tempat ke-30, Shohibul dan Daniel di tempat ke-34 serta Leo dan Daniel di tempat ke-37. (die)