close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.2 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Usai Didatangi Densu, Farhat Abbas Menyindir Lagi?

spot_img

Jakarta | Militan – Denny Sumargo baru-baru ini terlibat perseteruan dengan Farhat Abbas. Dan belum lama ini Denny menyambangi langsung rumah Farhat Abbas, terkait dengan ancaman yang dilayangkan pada dirinya.

Dalam sebuah kesempatan, Densu memang sempat menyampaikan tantangan kepada Farhat, ia mengaku lebih senang berurusan dengan orang yang bernyali besar.

“Saya paling suka sama orang yang punya nyali, kita ini orang Makassar bos! Kau orang Bugis kan? Cabut pedangmu, kasih tahu lokasimu, saya datang,” ungkap Denny Sumargo dalam tayangan di Instagram pada Selasa (5/11).

Di lain sisi, Farhat juga menyampaikan tanggapan mengenai pernyataan Densu. la menyoroti perkataan Densu yang membawa-bawa suku Makassar dan Bugis dalam perseteruan ini.

“gak pernah orang Makassar berani kasar dan hina orang Bugis! Apalagi pakai bawa-bawa video dan media! Selama ini dia logat Jakarta tapi saat konten datang ke rumah gue, dia pakai logat Makassar! Orang Makassar itu tidak kasar! Tapi orang Makassar itu selalu makasir dan makasih! (Farhat Abbas – pembela kaum lemah) Pesan buat si T*e,” ungkap Farhat.

Farhat juga mengatakan, dirinya merasa tidak senang terhadap sikap Densu yang tiba-tiba datang ke rumah untuk mengajak berantam.
Padahal, Farhat merasa ada cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah.

“Syiri’ dalam arti filsafat itu adalah harga diri! Saat kita dihina dan harga diri dilecehkan, syiri’ itu alternatif di luar hukum atau hukum adat namanya! Bukan teriakin orang T*E, terus nyuruh orang jangan marah! True nantang orang duel! Terus mendatangi rumah orang, minta dipukul, minta dihajar, terus tuan rumah nggak mukul! Terus tuan rumah dianggap takut dan tamu kasar (bukan Makassar) dianggap berani dan hebat? Nggak gitu kali!?” ujar Farhat.

“Saya nggak melihat yang kemarin datang ke rumah saya bawa kamera itu sebagai orang Makassar membela harga dirinya! Tapi saya melihat ada orang kasar yang memancing tand beladiri, bertandang ke rumah orang yang dia kecilkan dengan perkataan kecil yang menghina manusia!” sambungnya.

Farhat menilai Densu tak paham bagaimana menyelesaikan masalah secara baik-baik tanpa melanggar hukum.

Tak hanya itu, Farhat pun berencana menempuh jalur hukum bila Densu tak menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“Zaman sekarang harga diri atau syiri’ itu adalah ilmu dan kehormatan, bukan kekerasan atau perlawanan! Karena ada hukum! Orang yang melanggar hukum, ada hukum yang mengatur!
Ada hukum yang menghukum! Bukan menyelesaikan masalah hukum dengan cara melanggar hukum! Kecuali jika dia gila atau tak pernah sekolah,” ujar Farhat Abbas.

“Saya lagi memikirkan untuk mengajarkan si Tae ini untuk lebih rendah hati dan tidak mengulangi lagi perbuatannya dengan cara-cara hukum, dengan pasal yang ada, dan menjerat jika dia tidak minta maaf terbuka,” tutupnya. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...
Berita terbaru
Berita Terkait