Jakarta | Militan – Menjalin silahturahmi dalam agama Islam sangatlah dianjurkan dengan tujuan agar tetap terjalin komunikasi yang baik.
Namun, bila sudah menikah tentu ada batasan yang harus dipahami. Sebab dengan silahturahmi bukan hanya sekedar berjumpa untuk melepas rindu, perjumpaan tersebut juga sekaligus untuk saling bermaaf-maafan.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya jika silaturahmi dengan mantan?
Dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya yang disiarkan di YouTube Al Bahjah TV, dikutip Kamis (24/10)
Buya Yahya menyampaikan untuk selalu berhati-hati, terutama yang telah menikah dan masih berkomunikasi dengan mantan pacar di masa lalunya.
Meskipun niat tersebut baik untuk silaturahmi, kata Buya jangan sampai karena ulah diri sendiri cinta dengan pasangan yang sah malah jadi redup.
Dalam hal ini Buya Yahya nemberikan pengertian, sebagaimana menghargai perasaan pasangan. Sebab dari kesalahan inilah bisa buat rumah tangga hancur berantakan.
“Jangan membuat kita sebagai sebab cinta itu redup, dan yang menjadikannya redup adalah diri kita sendiri,” kata Buya Yahya.
Bersilaturahmi dengan mantan pacar, kalau malah menjadikan hubungan Anda dengan suami jadi renggang. Maka itu bahaya dan itu salah,” tegas Buya Yahya.
“Sehingga Anda (suami) tidak perlu memusuhi laki-laki itu (mantan kekasih istri) dan berkomunikasilah seperti saudara,” pesannya.
Pendakwah ini menyarankan agar tetap berhati-hati. Menikah bukan untuk egois, meski silahturahmi itu baik, bisa memicu api lebih baik jangan lakukan.
(die)