Jakarta | Militan – Debat kedua pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024 telah digelar pada Minggu malam (27/10) di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara.
Pada debat pilkada Jakarta 2024 ini menampilkan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) antara lain pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan nomor urut 3, Pramono-Rano.
Debat kedua ini membahas tema tentang “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.” Dengan subtema yang meliputi infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif dan inflasi bahan pokok.
Berikut janji-janji para cagub-wagub DKI Jakarta dari hasil debat Pilkada kedua Jakarta 2024 di sektor ekonomi, yang dirangkum Militan.co.id Senin(28/10)
1. Janji di sektor UMKM
Calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil akan memberikan pelatihan digital diberikan kepada UMKM, selain untuk meningkatkan pendapatan, juga meramaikan kembali pasar yang sebelumnya sepi. Menurut Ridwan Kami, Jakarta adalah kota yang 98 persen bisnisnya berasal dari UMKM. Oleh karena itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berupaya genjot pendapatan UMKM naik dengan pelatihan digital.
Di sisi lain, Ridwan juga memastikan pusat perbelanjaan di Jakarta mematuhi kewajiban 30 persen dari keseluruhan toko memajang produk UMKM.
Jika pusat perbelanjaan melanggar, akan diberi sanksi. Sementara, calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun, mengatakan pihaknya akan membina UMKM, bahkan perusahaan-perusahaan besar yang tengah berjuang untuk kembali aktif setelah terdampak pandemi COVID-19.
Dharma juga mengenalkan program Getok Tular Adab, yakni sebuah sistem untuk membina konsumen dan produsen yang ada di Jakarta. Para konsumen akan dibina dan diajak kompak menggunakan produk yang dihasilkan UMKM dari Jakarta.
Selanjutnya, Calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung berjanji akan memberikan pelatihan kepada para pedagang, khususnya di Tanah Abang untuk membantu produk lokal bisa bertanding dipasar global.
Cagub nomor 3 ini menegaskan pedagang juga harus diperkuat dengan permodalan agar bisa mandiri. Jika nanti dirinya terpilih, maka akan memberikan subsidi agar produk lokal bisa bertarung di internasional. Paslon nomor urut 3 itu juga akan mengalokasikan dana sebesar Rp300 miliar untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama untuk para wanita sebagai penggerak.
2. Janji buka lapangan kerja di Jakarta
Pasangan calon nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono bakal menyiapkan 1 juta lapangan pekerjaan di Jakarta yang terdiri dari 600 ribu pada sektor formal, 300 ribu sektor UMKM, dan 100 ribu di sektor padat karya.
Selain itu, untuk kelas menengah Ridwan menuturkan bakal menghadirkan digital akademi gratis untuk 100 ribu Gen Z, kemudian Coworking gratis, hunian di atas pasar dan di atas stasiun juga bakal dihadirkan.
3. Bakal Beri Internet Gratis
Calon wakil gubernur Jakarta Kun Wardana menuturkan, untuk mendorong pertumbuhan inkslusif, kesetaraan dan kesejahteraan sosial perlu lompatan. Salah satunya melalui ekonomi digital dengan menyediakan internet gratis.
“Ekonomi digital memungkinkan pergerakan infrastruktur digital, internet gratis untuk setiap rumah di Jakarta. Memagari teknologi untuk menyaring konten negatif, trafik yang ada dengan regulasi,” ujar Kun.
Selain itu, pasion gubernur dan wakil gubernur Dharma Pongrekun-Kun Wardana akan membangun super app melalui aplikasi Jakarta Kini atau Jaki.
4. Jaminan Kesejahteraan untuk Pengemudi Ojol
Calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun, berjanji akan memberikan kesejahteraan yang lebih bagi para ojol yaitu dengan tidak adanya potongan untuk untuk pengemudi ojol dan juga dengan memberikan BPJS Kesehatan hingga BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian gratis untuk mereka.
Kun juga mengatakan akan memperbaiki tata kelola dengan memperkuat transparansi dan partisipasi publik dengan teknologi blockchain yang akan menjamin keamanan dan menjamin transparansi tidak lagi ada miss-management, penyimpangan, korupsi, pungutan liar dan juga orang-orang dalam yang bisa memanipulasi data.
(die)