Jakarta | Militan – Sekretaris tim kampanye Ridwan Kamil-Suswono (Rido) Basri Baco, mengumumkan rencana untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi jika hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menunjukkan pemilihan satu putaran.
“Jika diputuskan dalam satu putaran, kami pasti akan pergi ke Mahkamah Konstitusi. Karena itu adalah hak kami,” kata Basri di kantor dewan eksekutif Partai Golkar Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
Dia mengatakan, rencana tim kampanye Rido untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi adalah karena perbedaan minimal dalam hasil penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei.
Namun, KPU Jakarta menyatakan bahwa masih fokus pada persiapan untuk sesi pleno, diikuti dengan proses rekapitulasi suara berjenjang.
Kepala divisi penyebaran, pendidikan pemilih dan partisipasi publik KPU Jakarta, Astri Megatari, mengatakan penghitungan suara tingkat provinsi untuk Jakarta diperkirakan akan selesai pada 10 Desember.
“Kami berencana untuk 10 Desember. Setelah itu, skenario untuk satu atau dua putaran akan ditentukan,” katanya.
Basri juga mendesak KPU Jakarta untuk mengadakan pemungutan suara ulang di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) bagi para pemilih yang tidak menerima undangan pemungutan suara.
Dia mengatakan bahwa undangan tersebut tidak dibagikan karena penyelenggara pemilu Jakarta, termasuk pengurus jajak pendapat lokal (KPPS), bertindak tidak profesional dalam melaksanakan tugas mereka.
Namun, Basri tidak menentukan TPS mana yang dia maksud. Dia hanya menyebutkan bahwa beberapa warga telah melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu Jakarta (Bawaslu) bahwa mereka tidak menerima undangan pemungutan suara.
“Mereka pergi ke Bawaslu sendiri untuk melaporkan ini, dan ini adalah bukti dari laporan mereka asli. Kami masih mengumpulkan lebih banyak laporan” katanya.
Sementara itu, ketua tim kampanye Rido dan ketua dewan eksekutif Partai Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan timnya juga menemukan perilaku terlarang selama periode tenang, serta penipuan yang dilakukan oleh kandidat lain pada hari pemilihan.
“Kandidat]l pihak lain memanfaatkan periode tenang untuk mendistribusikan bantuan seperti lima kilogram beras, seperti yang telah Anda lihat di foto dan video yang beredar”kata Riza.
“Mereka juga mendistribusikan minyak goreng, awalnya dua liter selama kampanye, dan kemudian meningkat menjadi lima liter selama periode tenang.” (die)