Jakarta | Militan – Mantan presiden Jokowi, telah memberikan dukungannya pada pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono.
Dalam sebuah acara dengan Ridwan dan tim kampanyenya di sebuah kafe di Jakarta, Jokowi mengungkap dukungannya untuk pasangan kandidat ini.
Ia mengatakan, bahwa mengelola sebuah kota tidaklah mudah dan Ridwan memiliki rekam jejak yang diperlukan untuk memerintah Jakarta.
“Dia adalah orang yang tepat untuk memimpin Jakarta dengan segala tantangan yang ada, karena dia berpengalaman dalam mengembangkan kota Bandung dan provinsi Jawa Barat,” kata Jokowi dalam acara Senin (18/11).
Ridwan, yang seorang politikus Partai Golkar, pernah menjabat sebagai walikota Bandung dari tahun 2013 hingga 2018 dan gubernur Jawa Barat setelahnya.
“Yang terpenting dia didukung oleh pengetahuan. Pak Ridwan Kamil adalah lulusan Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung dan meraih gelar master dalam desain perkotaan dari Berkeley di California. Dalam desain perkotaan, ada ilmu perencanaan kota, lanskap kota dan sebagainya,” kata Jokowi.
Ridwan bersama dengan Suswono, mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta dan jabatan wakil gubernur pada tiket Koalisi Maju Indonesia (KIM).
Aliansi elektoral di balik kemenangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden Februari.
Mereka menghadapi pasangan kandidat Partai Perjuangan Demokratik Indonesia (PDI-P) yaitu Pramono Anung-Rano Karno, serta kandidat independen Dharma Pongrekun dan pasangannya Kun Wardana.
Tiket Ridwan-Suswono, yang awalnya merupakan paling terdepan, kini keunggulannya dilampaui oleh pasangan Pramono-Rano.
Berkat popularitas aktor yang berubah menjadi politisi, Rano yang telah lama dikaitkan merupakan penduduk asli Jakarta, orang-orang Betawi.
Di sisi lain para analis mengaitkan, kegagalan Ridwan dan Suswono untuk mempertahankan keunggulan mereka dengan ketidakefektifan mesin politik KIM.
Serta ketidakmampuan pasangan kandidat untuk mengonsolidasikan dukungan dari pendukung KIM, yang telah menunjukkan preferensi untuk memilih lawan utama mereka Pramono-Rano.
Selama acara hari Senin (18/11), Jokowi meminta tim Ridwan untuk melakukan upaya habis-habisan untuk bekerja di hari-hari kampanye yang tersisa sebelum pemungutan suara 27 November.
“Jika kita bergerak bersama dengan semangat yang benar, Insya Allah pemilu Jakarta bisa berubah seperti pemilu presiden terakhir,” kata Jokowi.
“Saat itu, kami membayangkan kami hanya akan mendapatkan 51 persen [untuk Prabowo-Gibran], tetapi ternyata menjadi 58,5 persen.” ujar Mantan presiden Jokowi. (die)