Makassar | Militan – Banjir melanda beberapa daerah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Minggu (15/12) setelah sehari penuh hujan sedang hingga deras.
Menurut Mitigasi Bencana Makassar Badan (BPBD), empat kabupaten terdampak parah banjir, yaitu Panakkukang, Wajo, Ujung Tanah dan Mamajang.
“Daerah rawan banjir seperti Manggala dan Biringkanaya, secara mengejutkan, tidak terpengaruh secara signifikan kali ini,” kata kepala BPBD Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin.
“Ini karena curah hujan yang ekstrem bertepatan dengan air pasang.”
Banjir membanjiri Rumah Sakit Islam Faisal
(RSI) pada Jl. Faisal Raya di Kecamatan Rappocini. Ketinggian air di sekitar rumah sakit berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter, membentang dari area parkir hingga ke dalam rumah sakit.
“Kami berharap seluruh tim evakuasi medis akan memperkuat upaya mereka untuk memantau lokasi Rumah Sakit Islam Faisal, karena beberapa ruangan berisiko banjir,” kata Sahruna Madjid, kepala Tim Reaksi Cepat Makassar di Brigade Kesiapsiagaan Bencana Wilayah Indonesia Timur (TRC BSBKTI).
“Jika evakuasi diperlukan, pasien harus dipindahkan ke rumah sakit terdekat. Siapkan kamar pasien jika pasien perlu dipindahkan.” Kepala komunitas relawan kesehatan darurat Sulawesi Selatan, Muhammad Insan Kitta.
Berdasarkan data awal, 26 pasien telah dievakuasi juga dibanjiri. Serta kediaman resmi gubernur Sulawesi Selatan di sudut Jl. Tangka dan Jl. Sudirman.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh memanggil Kepala Badan Pekerjaan Umum dan Perencanaan Tata Ruang Sulawesi Selatan, Astina Abbas dan penjabat sekretaris provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang untuk menangani banjir.
Area yang tergenang air juga mencakup beberapa gedung perkantoran di JL. Andi Pangeran Pettarani, seperti kantor perusahaan logistik milik negara Perum Bulog, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Tenaga Kerja dan bangunan komersial di kota.
Selain itu, ada laporan tentang pohon besar yang tumbang di JL. Mappanyukki dan menabrak tiang listrik, sementara pohon lain tumbang di Jl. Alauddin. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tetapi menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Menurut kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlanjut hingga Rabu (18/12).
Pemimpin tim kerja meteorologi BMKG Makassar, Risky Yudha mengkonfirmasi bahwa hujan sedang hingga deras, disertai angin kencang, diperkirakan akan mempengaruhi Sulawesi Selatan.
BMKG juga memperingatkan risiko tambahan, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Kami mendesak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi risiko banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di bagian barat dan selatan Sulawesi Selatan,” kata Risky. (die)