Bali | Militan – Dua warga negara asing tewas dalam tumbangnya pohon di objek wisata Monkey Forest di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada hari Selasa (10/12).
Pengunjung lain terluka parah dalam insiden tersebut, kejadian ini terjadi ketika objek wisata penuh dengan pengunjung.
Wanita Prancis Lucu Justine Christine (32) dan wanita Korea Selatan (42) Kim Hyoeun meninggal dalam insiden yang terjadi pada pukul 12:25 siang waktu setempat.
Korban yang terluka telah diidentifikasi sebagai Lee Sunni dari Korea Selatan.
Juru bicara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan insiden itu terjadi akibat angin kencang serta hujan lebat yang melanda objek wisata ini serta menumbangkan pepohonan di dekat Kuil Prajapati. Dan saat insiden terjadi banyak pengunjung turis asing ditempat kejadian.
Staf dan pengunjung bergegas untuk membantu para korban.
“Para korban segera dibawa ke Rumah Sakit Medis Kenak di Ubud dengan ambulans,” kata Jansen.
Polisi sedang melakukan penyelidikan di tempat kejadian, “Proses investigasi saat ini sedang ditangani oleh Kepolisian Ubud dan Kepolisian Gianyar,” kata Jansen.
Pihak kepolisian Balu telah mendesak masyarakat untuk berhati-hati, menghindari berlindung atau melewati di bawah pohon, terutama pohon besar selama angin kencang.
Jansen mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, cuaca sangat ekstrem dan tidak dapat diprediksi. Hujan lebat serta angin kencang dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan.
“Sementara itu, jangan bepergian ke lokasi alami seperti gunung atau bukit karena mereka rentan terhadap tanah longsor,” tambah Jansen.
Sementara itu, manajemen Monkey Forest telah memutuskan untuk menutup objek wisata populer ini pada hari Rabu dan Kamis, seperti yang diumumkan dalam sebuah postingan di akun Instagramnya @monkey_forest_ubud.
“Kami secara teratur melakukan pemantauan dan pemangkasan pohon sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keselamatan pengunjung, staf, dan satwa liar di Monkey Forest Ubud,” kata postingan itu.
“Namun, insiden itu disebabkan oleh angin kencang dan kondisi cuaca ekstrem di luar kendali manusia.”
Manajemen Hutan Monyet juga mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengatasi situasi secara menyeluruh. (die)