close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.1 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025

Modifikasi Operasi Cuaca Untuk Membantu Mengurangi Banjir di Jawa Barat

spot_img

Sukabumi | Militan – Pihak berwenang berencana untuk meluncurkan operasi penyemaian awan untuk mengurangi banjir di kabupaten Sukabumi, yang dilanda bencana di Jawa Barat menyusul serangkaian bahaya hidrometeorologi yang melanda daerah tersebut selama beberapa hari terakhir.

Rencana tersebut, yang diumumkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, setelah pertemuan koordinasi mitigasi bencana di kabupaten pada hari Jumat (6/12) yang bertujuan untuk mengurangi intensitas curah hujan di dalam kabupaten.

“Kami mencoba mengurangi curah hujan di sekitar Sukabumi dengan operasi modifikasi cuaca,” kata Suharyanto pada hari Jumat (6/12)

Selain mencegah lebih banyak banjir dan tanah longsor terjadi, operasi penyemaian awan ini diharapkan dapat membantu tim pencarian dan penyelamatan menemukan orang hilang.

Hujan lebat pada hari Selasa dan Rabu memicu banjir dan tanah longsor yang mempengaruhi 39 kecamatan di seluruh kabupaten.

Setidaknya delapan orang kehilangan nyawa selama bencana, sementara empat orang masih hilang, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sukabumi (BPBD) pada hari Sabtu (7/12).

Sebagian besar orang yang tewas dan hilang berasal dari kecamatan Simpenan dan Ciemas, yang merupakan salah satu daerah yang paling terpukul.

Suharyanto mendesak tim pencarian dan penyelamatan gabungan untuk bekerja lebih keras untuk menemukan orang-orang yang hilang. Dia juga mendesak pihak berwenang untuk membangun jembatan sementara untuk membuka akses ke desa-desa yang terputus, mengganti jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor untuk memungkinkan mereka mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk desa yang terkena dampak.

Selama pertemuan hari Jumat, Suharyanto juga memerintahkan pihak berwenang untuk mendirikan pos utama di aula kantor kabupaten Sukabumi, serta pos taktis di kecamatan Palabuhanratu untuk membantu mengoordinasikan mitigasi bencana dan distribusi bantuan.

Dia menegaskan bahwa badan bencana nasional akan membantu administrasi lokal dalam mitigasi bencana sampai situasinya dianggap telah membaik.

Kabupaten Sukabumi mengumumkan keadaan darurat pada hari Rabu (4/12) yang akan berlaku selama tujuh hari untuk mengurangi dampak bencana.

Lebih dari 300 orang terkena dampak bencana tersebut.

Mereka berlindung di tempat yang lebih aman, dengan pejabat dari administrasi lokal, serta Unit Tanggap Darurat Bencana Kementerian Urusan Sosial (Tagana) yang memenuhi kebutuhan mereka akan makanan dan obat-obatan.

BNPB juga mendesak otoritas lokal untuk menyiapkan alat berat, pompa air, dan perbekalan lainnya jika situasi memburuk, karena kondisi cuaca tidak dapat diprediksi di kabupaten.

Selain Jawa Barat, operasi penyemaian awan juga diluncurkan di Jakarta selama akhir pekan, ketika ibu kota diperkirakan akan dilanda hujan lebat.

Operasi modifikasi cuaca dilakukan oleh BPBD Jakarta dari Jumat hingga Minggu, serta pada 20 Desember mendatang, kata penjabat gubernur Jakarta Teguh Setyabudi dalam pertemuan dengan badan cuaca pada hari Kamis (5/12).

“Kami juga meminta BMKG untuk berkoordinasi dengan agen bencana setempat mengenai kemungkinan deklarasi status darurat karena potensi hujan lebat yang dihadapi kota pada awal tahun 2020,” ungkap Teguh.

Curah hujan lebat selama Malam Tahun Baru 2020 menyebabkan banjir besar di Jakarta, yang menyebabkan puluhan kematian dan memaksa sekitar 170.000 lainnya melarikan diri dari rumah mereka yang terendam.

Orang-orang mengatakan banjir awal tahun 2020 adalah yang terburuk sejak 2013.

Teguh juga memerintahkan lembaga-lembaga kota untuk waspada jika hujan lebat memicu banjir di kota. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait