Sumatera | Militan – Petugas penyelamat di Sumatera Utara, menggunakan alat berat pada hari Selasa (26/11) untuk menggali guna mencari korban akibat banjir dan tanah longsor.
Akibat dari bencana ini telah menewaskan sedikitnya 20 orang, kata Badan Mitigasi Bencana Nasional.
Abdul Muhari mengatakan, Di Sumatera Utara, sebelumnya mayat lima orang yang dinyatakan hilang akhirnya ditemukan dibawah gunungan lumpur dan puing-puing.
“Semua korban telah ditemukan tewas,” katanya pada hari Selasa (26/11) menambahkan bahwa 10 orang telah tewas dalam tanah longsor di distrik Karo.
Mulai hari Sabtu, hujan lebat menghantam empat distrik di Sumatera utara, mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang mematikan.
Juspri Nadeak, kepala bencana di distrik Karo, mengatakan pihaknya masih menunggu informasi korban yang hilang kepada pihak berwenang. Karena lokasi longsor ini merupakan akses jalan menuju lokasi wisata.
“Area tanah longsor menyediakan akses ke mata air panas, jadi ada kemungkinan wisatawan terkena dampaknya,” katanya.
“Kami masih membersihkan lumpur dan puing-puing dari tanah longsor sambil mengantisipasi kemungkinan menemukan lebih banyak korban.”
Di sebuah desa di distrik Deli Serdang, di mana empat orang telah ditemukan tewas dan dua lainnya hilang.
Tumpukan lumpur, batang kayu dan batu tersebar di sekitar desa tempat operasi penyelamatan sedang berlangsung.
“Listrik terputus dan tidak ada penerimaan ponsel, sehingga menyulitkan kami penyelamat untuk berkomunikasi,” kata Iman Sitorus, juru bicara agen pencarian dan penyelamatan lokal.
Indonesia telah mengalami serangkaian peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini, yang menurut para ahli lebih mungkin disebabkan oleh perubahan iklim.
Pada bulan Mei, setidaknya 67 orang tewas setelah campuran abu, pasir, dan kerikil yang terbawa dari letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat tersapu ke daerah pemukiman, menyebabkan banjir bandang.
Badan bencana pada hari Senin (25/11) merevisi penghitungannya menjadi 15 orang tewas dan tujuh hilang, menyusul laporan sebelumnya yang mencantumkan satu lagi tewas.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 20 pada hari Selasa (26/11) setelah ditemukannya lima mayat di distrik Karo.
Sisa korban ditemukan di distrik Tapanuli Selatan, Padang Lawas dan Deli Serdang. (die)