NTT | Militan – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi dengan ketinggian abu mencapai 5.000 meter dari puncak, pada Kamis (07/11), tiga hari pasca erupsi telah menewaskan 10 orang.
Yohanes Kolli Sorywutun, melaporkan erupsi terjadi pukul 11.15 WITA. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, mengatakan 10 korban jiwa terdiri dari empat pria dan enam perempuan.
Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, empat bandara di Pulau Flores sementara berhenti operasi.
Kepala BPBD Kabupaten Flores Timur, Redynandus Misenti Moat Aeng, mengatakan korban meninggal karena “lava pijar panas dan reruntuhan batu”.
Aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 1.584 mdpl yang terjadi pada Minggu (03/11) berdampak pada sejumlah desa di tiga kecamatan.
Terdapat enam desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
Pada Kecamatan Ile Bura, sebanyak empat desa terdampak, yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Kong.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Redynandus Misenti Moat Aeng, mengatakan wilayah yang paling terdampak letusan adalah Desa Dulipali, Desa Klatanlo dan Desa Hokeng Jaya. (die)