NTT | Militan – Pihak berwenang di Nusa Tenggara Timur akan secara permanen merelokasi ribuan penduduk dari sekitar gunung berapi yang meletus dalam beberapa hari terakhir, menewaskan sembilan orang setelah memuntahkan bola api dan abu di rumah-rumah, kata para pejabat pada hari Rabu (6/11).
Pihak berwenang menaikkan tingkat siaga Gunung Lewotobi Laki-Laki ke tingkat tertinggi dari sistem empat tingkat setelah beberapa letusan sejak Minggu (3/11) malam, memberi tahu penduduk setempat dan wisatawan untuk menghindari radius tujuh kilometer (4,3 mil) dari kawah.
Lebih dari 2.600 keluarga yang tinggal di daerah sekitar gunung berapi di pulau wisata populer Flores disarankan untuk pindah secara permanen, Badan Mitigasi Bencana Nasional (BNPB) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Gunung itu tidak bisa dipindahkan. Kita yang harus pindah,” kata kepala agensi Suharyanto.
“Kita harus mengosongkan radius 7 km.” tegasnya
Kepala bencana mengatakan pemerintah akan membantu penduduk setempat pindah ke daerah baru atau membangun rumah di tanah yang sudah mereka miliki.
Keputusan itu adalah “salah satu langkah mitigasi jangka panjang” untuk mengantisipasi letusan di masa depan, kata juru bicara BNPB Abdul Muhari.
Lewotobi Laki-Laki meletus tiga kali pada hari Senin, menembakkan abu dua kilometer ke langit (1,2 mil), sebelum meletus lagi pada hari Selasa.
Warga menggambarkan kengerian mereka ketika mereka menyadari bahwa mereka berada dalam bayang-bayang letusan, yang mereka katakan awalnya ditutupi oleh cuaca buruk.
“Saya melihat api keluar dan segera melarikan diri. Ada abu dan batu di mana-mana,” kata salah seorang warga (32) tahun.
Lebih dari 10.000 orang terkena dampak, kata BNPB.
Ada beberapa getaran dan letusan di gunung berapi minggu lalu, mengirimkan segerombolan abu antara 500 dan 2.000 meter (6.500 kaki) ke langit beberapa hari berturut-turut. (die)