Malang | Militan – Sebuah tragedi terjadi di Kota Malang pada Minggu sore (15/9/2024). Seorang pria asal Bunulrejo, Kota Malang, ditemukan tewas tertabrak kereta api di lintasan rel Jalan Mahakam, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen.
Mu’amun (59), saksi mata kejadian, menceritakan bahwa korban sempat singgah di warung kopinya sebelum kejadian nahas tersebut. “Sekitar pukul 14.00 WIB, korban datang ke warung saya dengan berjalan kaki. Dia mengeluh sakit dada, jadi saya buatkan kopi,” ujar Mu’amun.
Sekitar satu jam kemudian, korban terlihat berjalan menuju tepian rel yang berada di belakang warung. “Saya tidak terlalu memperhatikan dia karena sedang melayani pembeli lain. Sekitar pukul 16.00 WIB, saya melihat korban sudah berjalan di tengah rel,” lanjut Mu’amun.
Mu’amun langsung berteriak memperingatkan korban tentang kereta api yang akan melintas. “Saya teriak ‘Awas ada kereta api!’ dan korban menoleh sambil menjawab ‘Iya bu’,” ungkap Mu’amun.
Namun, nahas, kereta api Penataran jurusan Malang-Surabaya yang baru saja berangkat dari Stasiun Malang melaju kencang dan langsung menabrak korban. “Korban langsung meninggal di lokasi dengan kondisi mengenaskan. Dia terseret sekitar 10 meter hingga terbelah menjadi dua bagian,” tambah Mu’amun.
Kejadian tersebut langsung menghebohkan warga sekitar dan polisi pun segera dihubungi. Bhabinkamtibmas Kelurahan Rampal Celaket, Aiptu Choirul Ichsan, mengidentifikasi korban bernama Suyono (65).
“Korban tidak membawa kartu identitas maupun barang-barang lainnya. Namun, setelah kami cek di saku celananya, ditemukan kertas berisi pesan identitas korban,” ungkap Aiptu Choirul.
Jenazah Suyono kemudian dievakuasi ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. “Diduga, korban tidak kuat menahan sakitnya hingga akhirnya melakukan hal tersebut. Saat ini, jenazah masih berada di Kamar Jenazah RSSA dan kami sudah memberitahu pihak keluarga korban,” tandasnya.