close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.1 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025

Kasus Seorang Anak Berusia 14 Tahun, Membunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

spot_img

Jakarta | Militan – Pelaku yg berinisial MAS (14) telah membunuh sang ayah, APW (40) dan sang nenek RM (69).

Diketahui kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu (30/11) berlangsung kisaran pukul 01.00 WIB. Pelaku yang dengan teganya menusuk sang ayah dan sang nenek secara brutal.

Kejadian bermula ketika pelaku yg berinisial (MAS), turun ke dapur lantai 1 untuk mengambil sebuah pisau. Lalu ia kembali ke lantai 2, dan masuk ke kamar orang tuanya dan dengan membabi buta ia menusuk sang ayah hingga sekarat.

Sementara sang ibu yang juga terluka parah mencoba melarikan diri dengan meloncati pagar.

Pelaku yang kemudian berusaha mengejar sang
ibu keluar rumah. Namun, langkahnya terhenti usai melihat beberapa tetangga keluar rumah.

la yang berusaha melarikan diri, dengan berlari ke arah lampu merah karang tengah dan akhirnya berhasil ditangkap oleh para warga serta sekuriti.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, pelaku kini sudah mulai bisa diperiksa penyidik usai kondisinya sempat terguncang.

“Pelaku sangat menyesal dan berulangkali mengatakan menyesal melakukan hal ini,” ujar Ade.

Polisi saat ini masih menunggu kesimpulan dari ahli psikologi forensik.

Menurut Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga pelaku mengalami sikotik paranoid, yaitu gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi atau delusi dengan tema paranoia.

Paranoid sendiri ditandai dengan (pemikiran) curiga, seperti orang berbisik-bisik atau menyuruhnya melakukan tindakan tertentu.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, menemui sang anak masih berusia 14 tahun ini di Polres Jakarta Selatan, Minggu (1/12).

Arifatul mengatakan pada media setelah ia menjenguk langsung pelaku bahwa, “kejadian ini adalah moment untuk kita ( para orang tua) untuk introspeksi diri, melakukan keterbukaan & komunikasi adalah prioritas dalam pengasuhan”.

Kapolres Jakarta Selatan juga mengatakan bahwa pelaku tidak ditahan di Polres akan tetapi dibawa ke rumah aman/safe house karena pelaku masih berada di bawah umur.

“Anak yang sebagai pelaku tidak kita tahan di Polres, tetapi dititip di rumah aman/safe house milik Bapas,” ujarnya. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait