close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.2 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Mantan Petugas KPK Mendesak Sang Mafia Impor Gula

spot_img

Jakarta | Militan – Mantan penyidik Korupsi Komisi Pemberantasan (KPK) telah mendesak tersangka korupsi Thomas Lembong, yang menjabat sebagai menteri perdagangan pada 2015-2016, untuk membantu pihak berwenang dalam mengungkap dugaan korupsi dalam perdagangan gula negara itu.

“Tom Lembong harus menjadi kolaborator keadilan,” kata Yudi Purnomo dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Kamis.

Bulan lalu, Kantor Kejaksaan Agung menyebut Thomas sebagai tersangka dalam kasus korupsi terkait dengan kesepakatan impor gula pada tahun 2015, ketika dia menjadi menteri perdagangan.

Thomas dilaporkan mengeluarkan izin untuk perusahaan swasta yang diidentifikasi sebagai PT AP untuk mengimpor 105.000 ton gula mentah, yang kemudian diproses menjadi gula kristal putih.

Peraturan yang berlaku menetapkan bahwa hanya perusahaan milik negara yang dapat mengimpor gula, sementara pertemuan antar kementerian telah menentukan bahwa Indonesia memiliki surplus gula dan tidak perlu mengimpor komoditas tersebut.

Yudi juga mengatakan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kasus yang mencakup periode hampir sembilan tahun menunjukkan kemungkinan bahwa jaringan korupsi yang lebih luas ada di sektor ini.

Jika demikian, maka Thomas kemungkinan akan mengetahui pemain yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pejabat yang menandatangani izin impor.

Ia mendesak Thomas untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan memberikan informasi yang relevan untuk mencegah insiden serupa, menuduh bahwa mengizinkan setidaknya delapan perusahaan swasta untuk mengimpor gula telah menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 400 miliar.

“Dengan bekerja sama, Thomas tidak hanya dapat membela ketidakbersalahannya sendiri tetapi juga mengekspos mereka yang telah mengeksploitasi sistem,” kata Yudi dalam pernyataannya.

Mantan penyidik KPK juga meminta kejagung untuk menyelidiki kasus impor gula secara lebih menyeluruh. Dia menekankan pentingnya menangani keseluruhan dugaan jaringan korupsi untuk memastikan bahwa impor gula di masa depan mematuhi prosedur yang ditetapkan. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...
Berita terbaru
Berita Terkait