Sulawesi | Militan – Kasus Supriyani seorang guru honorer yang dituding menganiaya anak seorang polisi kini kian panjang.
Selama proses persidangan berjalan, terkuak sosok yang selalu membantunya.
Sosok tersebut merupakan Camat Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Sudarsono.
Sudarsono turut membantu Supriyani selama kasus berjalan, dan kini Sudarsono dicopot dari jabatannya.
Pemutusan jabatan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.
Surunuddin Dangga terpaksa memberhentikan Sudarsono dari jabatannya lantaran dianggap tidak memberi tahunya perkembangan kasus guru Supriyani.
Terlebih lagi, selama perjalanan kasus Sudarsono memberikan fasilitas tempat tinggal hingga kendaraan untuk memudahkan Supriyani dalam menjalankan proses persidangan.
Sudarsono kian ramai menjadi perbincangan usai mobil dinas nya diduga ‘ditembak’ orang tak dikenal.
Mobil tersebut kerap digunakan Supriyani saat menjalani proses sidang di PN Andoolo, Konawe Selatan.
Sudarsono juga merupakan orang kepercayaan kuasa hukum Supriyani.
Sehingga saat perjalanan kasus, Supriyani tidak tinggal di rumahnya melainkan di kediaman Camat Baito dengan alasan keamanan.
Namun hal tersebut justru menjadi ‘boomerang’ untuk Sudarsono.
Sudarsono mengungkapkan alasannya mengapa ia membantu Supriyani dalam proses persidangan.
Menurutnya, ia tak ikut campur dalam urusan hukum guru SD di Kecamatan Baito itu.
“Kami pada saat menjemput di Lapas Perempuan Kendari, ada penangguhan. Kemudian pihak pengacara sampaikan bahwa kalau bisa ibu Supriyani titip di rumah jabatan. Saya juga menerima, sebagai Camat wajib memberi tempat warga kita yang dalam keadaan aman”. ujar Sudarsono
“Jadi ibu Supriyani ini kalau masalah hukumannya kami tidak campuri, yang kita pastikan di sini kebutuhannya selama dalam proses menjalani sidang,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan baru mengenal guru honorer tersebut usai kasus viral di media sosial dan Sulawesi Tenggara.
“Saya belum kenal juga, tapi selama saya melihat juga dari karakternya, walaupun beberapa hari kita lihat. Saya lihat ibu Supriyani tipe orangnya tenang, orangnya juga tidak sembarang ngomong. Itu saja,” tuturnya.
“Mudah-mudahan musibah yang menimpa beliau segera selesai, dan harapan saya mudah-mudahan mendapatkan keadilan,” pungkasnya.
Bupati Konsel, Surunuddin Dangga, membenarkan isu pencopotan Camat Baito salah satunya akibat tak melaporkan perkembangan kasus guru Supriyani.
Selain itu, penggantian Sudarsono sebagai camat agar penyelesaian masalah antara Supriyani dan pihak keluarga yang diduga korban anak, Aipda WH dapat terselesaikan.
“Ini kan dua-duanya warga desa di sana (Baito). Siapapun itu harus damai. Sehingga untuk Camat Baito saya tarik (nonaktifkan) dulu,” kata Surunuddin, pada Selasa (29/10)
“Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu menyelesaikan,” lanjutnya usai menggelar rapat di Aula Rapat Rumah Jabatan atau Rujab Bupati Konawe Selatan. (die)