close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.7 C
Jakarta
Senin, Januari 20, 2025

Kementerian Berkolaborasi Dengan Tentara dan Polisi Tentang Keamanan Pangan

spot_img

Jakarta | Militan – Kementerian Pertanian telah menandatangani perjanjian dengan TNI dan Polri, untuk mengizinkan keterlibatan mereka dalam mewujudkan tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis (12/12) bahwa Angkatan Darat akan membantu produksi beras, sementara polisi akan membantu produksi jagung.

“Tentara akan terlibat dalam membantu pengamanan swasembada beras dan jagung, itulah bentuk kolaborasi kami,” kata Amran.

Dia juga mengatakan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah memiliki kolaborasi terpisah untuk hortikultura, tetapi tidak memberikan rincian.

Amran mengatakan, kesepakatan antara kementerian dan dua lembaga keamanan akan membantu negara untuk mencapai swasembada pangan “secepat mungkin, secepat mungkin”, dan bahwa kolaborasi juga akan melibatkan administrasi regional.

Persiapan telah dilakukan untuk mempercepat program swasembada pangan dengan memastikan ketersediaan pupuk dan peralatan pertanian, dengan maksud untuk memulai program tahun depan.

Berbicara pada pengarahan yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan. Jenderal. Tandyo Budi R mengatakan, militer siap untuk bergabung dengan program keamanan pangan. Semua anggota Angkatan Darat juga siap untuk memberikan bantuan, termasuk dalam mengawasi dan mengoptimalkan program.

“TNI khususnya Angkatan Darat, akan membantu dalam segala hal, akan mengawasi semua aspek program, sesuai dengan instruksi dari Presiden. Yaitu untuk mencapai swasembada pangan dalam kerangka waktu yang ditentukan,” katanya.

Tandyo menambahkan bahwa salah satu langkah pertama adalah memaksimalkan sawah yang ada dengan meningkatkan produksi untuk meningkatkan frekuensi panen tahunan dari dua menjadi tiga atau empat kali setahun.

Pada 21 November, Menteri Pangan Koordinator Zulkifli Hasan mengatakan, presiden yang merupakan pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat dan mantan menteri pertahanan, telah meminta para pembantunya untuk mempercepat program untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2027, setahun lebih awal dari target awal.

Awal bulan ini, Prabowo mengatakan Indonesia harus mengejar swasembada tidak hanya dalam produksi beras, dan harus bertujuan untuk swasembada di masa depan dalam memproduksi semua tanaman pokok lainnya.

“Kita tidak hanya harus bebas dari impor beras, tetapi kita juga bebas dari semua impor komoditas makanan,” kata Presiden pada 3 Desember di Istana Negara, berpidato pada pertemuan kabinet pleno.

Selain mengimpor beras, Indonesia menjadi sangat bergantung pada komoditas makanan impor lainnya, terutama gula, bawang putih, kedelai, dan gandum, meskipun semuanya mandiri kecuali gandum hingga akhir 1990-an.

Dalam beberapa periode, negara mulai mengimpor jagung dalam upaya untuk menekan harga pakan ayam.

Pernyataan Presiden tentang perluasan program keamanan pangan ke tanaman lain muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik yang dapat meluas untuk mengganggu pasokan makanan.

Keamanan pangan disorot sebagai perhatian global pada tahun 2022 dan 2023 setelah Rusia menginvasi Ukraina, yang mengganggu pengiriman gandum ke pasar internasional dari dua dari 10 eksportir biji-bijian teratas dunia. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait