Jakarta | Militan – Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan meminta tambahan Rp 505 miliar untuk anggaran kementeriannya tahun 2025 dalam pertemuan dengan Komite Anggaran DPR pada Senin (2/12).
Dia mencatat bahwa permintaannya untuk dana tambahan lebih kecil dari yang diajukan oleh Menteri Koordinasi Pemberdayaan Sosial Muhaimin “Cak Imin” Iskandar.
Zulkifli menunjukkan bahwa kementeriannya saat ini tidak memiliki kantor tetap, mobil resmi, atau bahkan perabot kantor dasar.
“Jadi, saya meminta kurang dari Cak Imin, dan kami membutuhkan Rp 505 miliar lebih, Pak. Kantor baru, belum ada kursi, belum ada mobil resmi, belum ada apa-apa. Kantor juga tidak ada di sana, kami masih meminjam ruang kantor. Itu mungkin akan selesai pada bulan Januari,” katanya.
Kementerian Muhaimin, memiliki batas anggaran sebesar Rp 139,72 miliar dan ia meminta dana tambahan sebesar Rp 653,77 miliar.
Ketujuh menteri koordinasi meminta dana tambahan untuk kantor mereka selama pertemuan bersama mereka dengan Banggar pada hari Senin (2/12).
Sementara itu, anggaran Zulkifli saat ini adalah Rp 44,1 miliar, jauh di bawah perkiraan kebutuhan Rp 550 miliar.
“Sebelumnya saya katakan di Komite Anggaran, anggaran kami hanya Rp 40 miliar, kami membutuhkan sekitar Rp 550 miliar, itu pendek Rp 505 miliar, jadi akan dibahas nanti,” kata Zulkifli.
Dia menambahkan bahwa Banggar berencana untuk meninjau permintaan dengan pemerintah, dengan jadwal diskusi dua hingga tiga bulan.
Zulkifli juga menekankan peran kementeriannya dalam memastikan swasembada pangan, dengan target Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kemandirian pangan pada tahun 2027.
Anggaran yang diusulkan juga mencakup dana untuk dukungan operasional kementerian sebesar Rp 269,9 miliar dan koordinasi kebijakan sebesar Rp 230 miliar, yang bertujuan untuk memperkuat implementasi inisiatif ketahanan pangan.
Zulkifli menyarankan untuk membuat dasbor guna memantau pemanfaatan anggaran dan memastikan bahwa dana digunakan secara efisien.
“Jika program kementerian terkait yang saya koordinasikan berjalan dengan baik, kami tidak akan mengimpor beras tahun depan. Dan semoga tidak akan ada gandum impor tahun depan. Tidak perlu menunggu untuk 2027, juka ini berjalan dengan baik,” katanya. (die)