Washington | Militan – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Biden menggelar pertemuannya di Gedung Putih, pada Selasa (12/11). Kedua pemimpin tersebut bertemu dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik.
Keduanya nampak bersalaman ketika bertemu dan duduk bersamaan serta melakukan perbincangan.
Amerika Serikat dan Indonesia akan berbagi komitmen untuk memanfaatkan peluang agar saling menguntungkan.
Selama 75 tahun, kedua negara ini terus mempererat kemitraannya. Sejak tahun 2002, Amerika Serikat sendiri telah menyediakan lebih dari $6,8 miliar dalam bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan untuk mendukung upaya pembangunan Indonesia.
Agar terus memperluas kerja sama ini, Presiden Biden dan Presiden Subianto mengumumkan inisiatif baru untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara tersebut.
Amerika Serikat dan Indonesia pun telah lama menjadi mitra dalam memajukan kemakmuran bagi warga negaranya.
Mereka sama-sama berada di seluruh Indo-Pasifik, termasuk melalui G20, forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran.
Sebelum melakukan kunjungan terhadap Presiden Prabowo, Presiden Joe Biden terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Pada tahun 2022, Presiden Biden dan mantan Presiden RI Jokowi meningkatkan hubungan ASEAN-AS menjadi Kemitraan Strategis sebagai pengakuan atas luas dan kedalaman kerja sama AS dengan ASEAN. Dan pada tahun 2023, Indonesia sebagai ketua ASEAN mempelopori ASEAN-AS.
Selama kunjungannya di Amerika Serikat, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) William J Burns di Wisma Indonesia, Washington DC.
Presiden Prabowo juga melakukan pertemuan dengan beberapa anggota korporasi The United States-Indonesia Society (USINDO) yang digelar di Ruang Dumbarton, Hotel Four Season, Washington DC, Senin (11/11). (die)