Depok | Militan – Baru-baru ini, dalam suasana hangat di Gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Balai Kota Depok, Sekretariat Bersama Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kota Depok kembali menggelar acara lintas sektoral bertajuk Ngopi Bareng (Ngobrol Pintar Inspiratif), Kamis (26/09/2024) kemarin.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang membahas capaian program bantuan sosial (Bansos) Pemerintah Kota Depok untuk tahun 2024.
Hadir sebagai pembicara dalam acara ini, Kepala Dinas Sosial Devi Maryori, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Dadan Rustandi, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah. Diskusi ini dipandu oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat SWI, Heri Budiman, dengan mengangkat tema “Capaian Program Bansos Pemkot Depok 2024”.
Devi Maryori, Kepala Dinas Sosial Kota Depok, memaparkan berbagai program bantuan sosial yang telah berjalan, di antaranya Penerima Bantuan Iuran (PBI), Kartu Depok Sehat (KDS), Jaminan Kematian, serta program sosial lainnya yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Selain bantuan langsung, kami juga mengadakan pelatihan, pembinaan, dan sosialisasi untuk kelompok disabilitas, anak jalanan, dengan menggandeng berbagai yayasan di Kota Depok,” ujar Devi.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah aplikasi Belimbing Manis (Bersinergi Lintas Instansi Mensejahterakan Masyarakat Miskin), yang bertujuan untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.
“Dengan adanya aplikasi ini, penyelenggaraan kesejahteraan sosial diharapkan lebih efektif,” tambah Devi.
Sementara itu, Kepala Disrumkim Dadan Rustandi menjelaskan tentang program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang menjadi salah satu prioritas.
Anggaran yang disiapkan untuk setiap rumah sebesar Rp 23 juta, dengan alokasi Rp 20 juta untuk bahan material dan Rp 3 juta untuk upah tenaga kerja. Program ini melibatkan kerjasama dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Pokok Pikiran (Pokir).
“Kami terus menyesuaikan program ini dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” kata Dadan.
Ia juga mengajak semua pihak, termasuk media, untuk melaporkan jika ada warga yang membutuhkan bantuan perbaikan rumah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Siti Chaerijah Aurijah memaparkan capaian program bantuan untuk siswa miskin, yang merupakan bagian dari Kartu Depok Sehat (KDS). Bantuan ini ditujukan untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Untuk tahun 2024, target kami adalah membantu 8.500 siswa SD dengan anggaran Rp 10,7 miliar dan 7.333 siswa SMP dengan anggaran Rp 21,9 miliar,” ungkap Siti.
Setiap siswa SD akan menerima bantuan sebesar Rp 2 juta, sementara siswa SMP akan mendapatkan Rp 3 juta. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu agar anak-anak mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan.
Acara Ngopi Bareng SWI ini diharapkan dapat terus menjadi forum yang efektif dalam mendorong sinergi antar-instansi dan membangun kesejahteraan sosial yang lebih baik di Kota Depok. (Riz)