close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

29.4 C
Jakarta
Jumat, Januari 17, 2025

Pemerintah Akan Merevisi Sejarah Bangsa, Kata Menteri Fadli

spot_img

Jakarta | Militan – Pemerintah akan merevisi sejarah Indonesia berdasarkan temuan terbaru, termasuk yang berasal dari era prasejarah dan kolonial, kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon setelah pertemuan dengan Asosiasi Sejarawan Indonesia (MSI) pada hari Sabtu (14/12).

“Catatan sejarah Indonesia akan diperbarui berdasarkan penelitian oleh para sejarawan. Kami akan segera menyusun versi terbaru atau menambahkan revisi ke buku sejarah kami dalam persiapan untuk peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Fadli.

Menurut Fadli, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sejarah peradaban di kepulauan Indonesia lebih tua dari temuan sebelumnya. Sebagai contoh, penelitian baru menunjukkan bahwa gua Leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan, berusia 40.000 hingga 52.000 tahun, secara signifikan lebih tua dari perkiraan sebelumnya sebesar 5.000 tahun.

“Temuan seperti ini harus dimasukkan dalam catatan sejarah. Jika tidak ada yang baru, kami akan melanjutkan dengan apa yang sudah kami miliki,” tambah Fadli.

Ketua MSI Agus Mulyana, dari Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Jawa Barat, mengatakan bahwa penelitian terbaru meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap warisan sejarah bangsa, menunjukkannya sama kunonya dengan peradaban besar lainnya.

“Terkadang, kita kurang percaya diri pada warisan sejarah kita. Namun, penelitian menunjukkan bahwa era prasejarah kita mendahului banyak peradaban yang kita kenal, seperti yang ada di Mesir atau Eropa,” kata Agus.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sejarah kolonial juga akan direvisi, terutama klaim 350 tahun penjajahan Belanda. Dia mencatat bahwa kolonisasi Belanda terjadi secara bertahap, dengan daerah-daerah seperti Aceh hanya di bawah kendali Belanda pada awal 1900-an.

Pengambilalihan Aceh oleh Belanda ditandai dengan pembubaran Kesultanan Aceh, sekitar 30 tahun setelah pasukan Belanda melancarkan serangan pada tahun 1873. Namun, perlawanan oleh orang Aceh berlanjut hingga tahun 1914.

“Temuan seperti itu, saya percaya, membutuhkan interpretasi ulang bahwa kita bukan bangsa yang kalah,” kata Agus.

Agus menambahkan bahwa revisi akan memperbarui periodisasi dalam historiografi yang ada yang berakhir di Era Reformasi ke luar

“Periodisasi sejarah akan berlanjut hingga saat ini, termasuk era Prabowo Subianto. Insya Allah, kami siap untuk berkontribusi karena, untuk MSI, ini adalah momen penting dalam penulisan sejarah,” katanya.

Saat ini, ada dua karya sejarah utama di Indonesia.

Yang pertama adalah Sejarah Nasional Indonesia (Sejarah Nasional Indonesia) yang terdiri dari enam jilidit, yang diedit oleh profesor Universitas Indonesia Nugroho Notosusanto dan diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1975. Karya ini mencakup sejarah Indonesia dari periode prasejarah hingga Kemerdekaan.

Yang kedua adalah sembilan volume Indonesia dalam Arus Sejarah (Indonesia dalam Arus Sejarah), yang menelusuri sejarah Indonesia hingga Era Reformasi, dan diterbitkan pada tahun 2011. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait