Depok | Militan.co.id- Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Sukmajaya dengan tema “Penguatan Pondasi Pembangunan Menuju Depok Maju” untuk Tahun Anggaran 2026 digelar di aula Kecamatan Sukmajaya, Senin (17/2/2025). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Bappeda Dadang Wihana, Fitriawan Asisten Pemerintah Bidang Ekonomi, Endah Winarti Anggota DPRD Kota Depok, serta perwakilan Polsek, Koramil, Camat Sukmajaya Wiyana, Lurah, LPM, TP PKK, Forum Anak, Forum Genre, LLI, Dharmawanita, Karang Taruna, serta tokoh masyarakat dan agama.
Camat Sukmajaya, Wiyana, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam Musrenbang dan berharap agar setiap masukan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Semoga masukan yang diberikan dapat mendukung visi dan misi Wali Kota Depok terpilih, menjadikan Kota Depok lebih maju dan sejahtera,” ujar Wiyana.
Selain membahas pembangunan infrastruktur, Musrenbang juga menyoroti beberapa program sosial, termasuk pengadaan ambulans, insentif untuk guru ngaji, serta kegiatan berbasis dana RW sebesar Rp. 300 juta untuk tiap kelurahan sesuai dengan janji kampanye Walikota dan Wakil Walikota Depok terpilih 2025-2030.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah anggaran untuk kegiatan kepemudaan, yang diungkapkan oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan Sukmajaya, Irwan Nurwanto. Irwan menekankan pentingnya pengawasan terhadap anggaran kepemudaan, terutama untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh tiap RW.
“Pemerintah Kota Depok sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 10 juta untuk setiap RW di bidang kepemudaan. Namun, data yang muncul menunjukkan bahwa hanya 74 dari 125 RW yang mengajukan anggaran ini. Saya mengajak teman-teman pemuda di Sukmajaya untuk memastikan setiap RW yang belum mengajukan, dapat segera melakukannya,” kata Irwan.
Irwan juga menyoroti berbagai permasalahan kepemudaan di Sukmajaya, seperti tingginya angka putus sekolah, tawuran, dan masalah sosial lainnya. Ia mengajak semua pihak, termasuk pemuda dan Karang Taruna, untuk bekerja bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah ini.
“Kita harus bahu-membahu mengatasi masalah kepemudaan, salah satunya melalui kegiatan positif seperti yang akan kita lakukan menyambut Ramadhan, dengan bersih-bersih masjid, wakaf Quran, buka puasa bersama anak yatim, dan santunan untuk mereka. Semua ini adalah bentuk kepedulian pemuda terhadap lingkungan sekitar,” tegas Irwan.
Sebagai ketua Karang Taruna Kecamatan Sukmajaya, Irwan juga memastikan bahwa setiap kelurahan akan diwakili dalam pengurusan Karang Taruna di tingkat kecamatan dengan melibatkan minimal tiga orang perwakilan dari masing-masing kelurahan.
“Meskipun ada beberapa kelurahan yang masa baktinya habis, kami mendorong RW untuk mengajukan ketua baru atau melanjutkan ketua yang lama, sesuai dengan mekanisme yang ada. Dukungan dari kelurahan sangat penting agar kegiatan Karang Taruna di tingkat RW bisa berjalan aktif,” tambah Irwan.
Mengenai terkait dukungan dari Kelurahan, dengan cermat Irwan mengusulkan agar anggaran kegiatan kepemudaan Rp. 10 juta per RW dapat dimasukkan ke dalam menu wajib dan diharapkan dapat ditingkatkan, mengingat banyaknya masalah kepemudaan yang harus diselesaikan.
“Semoga pemerintah dapat menambah anggaran ini, karena banyak persoalan yang perlu segera ditangani. Kami, Karang Taruna, siap berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi pemuda dan masyarakat Sukmajaya,” pungkas Irwan. (Rn)