Depok | Militan.co.id- Perguruan Pencak Silat Pengsimatoga Jalan Enam terus menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Tidak hanya fokus pada aspek bela diri, perguruan ini juga mengintegrasikan kegiatan sosial dan pembentukan karakter pesilat agar memiliki mental tangguh serta jiwa mandiri.
Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Pengsimatoga Jalan Enam, Yadi Haerudin, menegaskan bahwa tradisi di perguruan ini tetap dijalankan dengan konsisten. Salah satu warisan budaya yang terus dijaga adalah pengurutan tradisional bagi para pesilat. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga membentuk mental para pesilat agar lebih kuat dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebelum pengurutan dilakukan, ada tradisi menyantap ayam bekakak yang telah menjadi simbol dalam ritual ini. Hidangan tersebut memiliki makna filosofis untuk membentuk karakter pesilat yang bermental baja, disiplin, serta memiliki kecerdasan intelektual yang mumpuni,” ujar Yadi Haerudin yang juga selaku pendiri perguruan Pengsimatoga Jalan Enam, di kediaman nya, jalan Mungkin Curug Bojongsari.

Selain itu, tradisi yang dipertahankan di Pengsimatoga Jalan Enam juga mencakup pertunjukan pencak silat yang menampilkan keindahan gerakan serta ketangkasan para pesilat di atas panggung dan juga kompetisi silat nasional. Yadi menambahkan bahwa pencak silat tidak hanya mengajarkan teknik bertarung, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang berharga.
“Pesilat yang baik bukan hanya kuat dalam bela diri, tetapi juga cerdas dan berpendidikan. Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya ahli dalam silat, tetapi juga sukses dalam bidang akademik dan sosial,” tegas Yadi saat diwawancarai pada Sabtu (1/2/2025).
Komitmen Pengsimatoga Jalan Enam dalam membina atlet berprestasi juga terbukti dari capaian mereka dalam ajang BNN Cup 2024. Perguruan ini berhasil membawa pulang total 39 medali, terdiri dari 10 medali emas, 17 medali perak, dan 12 medali perunggu.
Di sisi lain, Yadi berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Depok, dapat memberikan dukungan lebih besar dalam pengembangan pencak silat. Menurutnya, kontribusi nyata dari pemerintah sangat penting dalam menciptakan pesilat yang profesional serta turut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Kami berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan perguruan silat yang ada di Depok, terutama dalam penyediaan fasilitas. Ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang membentuk karakter generasi muda yang kuat dan berdaya saing,” pungkasnya. (Rn)