close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.7 C
Jakarta
Sabtu, Februari 15, 2025

H. Bambang Sutopo Apresiasi Pemkot Depok dan DLHK Terkait Penanganan Pencemaran Situ Bahar

spot_img

Depok | Militan.co.id- Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, H. Bambang Sutopo, yang akrab disapa HBS, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok atas kesigapan mereka dalam menangani permasalahan pencemaran limbah di Situ Bahar, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

“Terima kasih kepada Pemkot Depok dan DLHK yang terus mencari solusi atas pencemaran limbah di Situ Bahar. Kami juga telah berkoordinasi dengan DLHK Kabupaten Bogor untuk menangani sumber pencemaran dari wilayah mereka,” ujar HBS, dikutip Rabu (15/01/2025).

Sebagai langkah konkret, Komisi C DPRD Kota Depok melakukan kunjungan kerja ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor pada 10 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, isu pencemaran Situ Bahar menjadi topik utama.

HBS mengungkapkan, DLHK Kabupaten Bogor merespons positif persoalan ini dengan melakukan pengawasan dan penindakan terhadap industri-industri yang terbukti mencemari Situ Bahar.

“Kami menerima laporan bahwa DLHK Kabupaten Bogor telah memantau dan menindak sejumlah industri, termasuk pabrik lem, tekstil, serta usaha kecil dan menengah seperti pemotongan ayam yang membuang limbah ke Situ Bahar. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran yang terjadi,” jelasnya.

HBS saat melakukan inspeksi ke situ Bahar Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cilodong, kota Depok. (ist)

Lebih lanjut, HBS menegaskan bahwa Komisi C DPRD Depok, DLHK Kota Depok, dan DLHK Kabupaten Bogor bersepakat memperkuat pengawasan terhadap pembuangan limbah di kawasan tersebut.

“Koordinasi lintas wilayah akan terus diperkuat agar masalah pencemaran ini bisa ditangani secara tuntas,” imbuhnya.

Komisi C DPRD Depok juga terus menunjukkan komitmennya dalam menangani isu lingkungan. Salah satu langkah yang diambil adalah inspeksi mendadak (sidak) ke Situ Bahar pada 6 Januari 2025. Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah pihak, seperti Lurah Sukamaju, Camat Cilodong, LPM Sukamaju, Juru Situ Bahar, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok.

Komisi C DPRD kota Depok, sesi foto bersama. (ist)

Sidak ini merupakan respons atas keluhan warga yang mengungkapkan bahwa pencemaran limbah, termasuk limbah berbahaya B3 dari pabrik lem dan olahan limbah dari wilayah Bogor, telah menyebabkan bau menyengat, pencemaran air, hingga kematian ikan di Situ Bahar.

Melalui berbagai langkah ini, HBS berharap Situ Bahar dapat kembali menjadi kawasan yang bersih, sehat, dan bebas dari pencemaran, sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. (Rn)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait