Jakarta | Militan – Perusahaan kereta api milik negara PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan pada hari Selasa (24/12) perjalanan kereta panoramic dari Surabaya ke Banyuwang di Jawa Timur, bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru.
Kereta panoramic, yang memiliki 38 kursi, adalah bagian dari kereta Mutiara Timur, berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi pada pukul 9:15 pagi dan tiba di Stasiun Ketapang pada pukul 3:45 sore.
Perjalanan pulang dari Stasiun Ketapang dijadwalkan berangkat pukul 9:45 malam dan tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 4:21 pagi. Layanan kereta panorama ini hanya akan beroperasi hingga 5 Januari 2025.
Harga tiket untuk kereta panoramic Surabaya-Banyuwangi adalah Rp 600.000.
Kereta panoramic, menampilkan jendela besar termasuk yang ada di atap gerbong, memungkinkan penumpang untuk menikmati pemandangan indah di sepanjang rute dari dalam kereta.
“Penumpang dapat dengan mudah duduk di kursi yang mewah dan nyaman sambil menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan,” kata wakil presiden Wilayah Operasional perusahaan (Daop) 9 Jember, Hengky Prasetyo, pada hari Senin (23/12).
“KAI Daop 9 Jember bertujuan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang unik bagi masyarakat,” katanya.
“Kereta panoramic adalah bukti komitmen KAl untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia melalui layanan kereta api yang inovatif.”
Kereta panoramic dioperasikan oleh PT Kereta Pariwisata, yang beroperasi sebagai KAI Wisata, anak perusahaan KAI yang mengkhususkan diri dalam pariwisata dan perjalanan. Kereta panoramic ini pertama kali beroperasi pada 24 Desember 2022, selama musim liburan Natal dan Tahun Baru, melayani rute Jakarta ke Yogyakarta.
Saat ini KAI Wisata mengoperasikan beberapa kereta jarak jauh yang dilengkapi dengan gerbong panoramic. Kereta termasuk Argo Parahyangan yang menghubungkan Gambir ke Bandung, Jawa Barat; Papandayan dari Jakarta Gambir ke Garut, Jawa Barat; Pangandaran dari Gambir ke Banjar, Jawa Barat; serta Argo Wilis dan Turangga, yang kedua kereta tersebut menghubungkan Bandung dengan Surabaya Gubeng. (die)