Jakarta | Militan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendesak masyarakat untuk berhati-hati jika berencana untuk menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru yang akan datang di pantai, karena ombak yang tinggi dapat menimbulkan risiko.
“Kami mendorong masyarakat untuk berhati-hati dan waspada saat melakukan aktivitas di pantai. Bukan karena mereka tidak bisa pergi, tetapi kami mendesak mereka untuk berhati-hati,” kata kepala BMKG Wilayah Il Hartanto di Cilacap, Jawa Tengah, pada hari Kamis (19/12).
Hartanto mengatakan BMKG tidak melarang mengunjungi pantai, namun orang-orang harus menghindari aktivitas bermain di air selama kondisi ekstrem, seperti hujan lebat atau gelombang tinggi.
Sementara pantai selatan Jawa adalah daerah yang paling rentan terhadap gelombang tinggi, daerah pesisir lainnya juga dapat mengalami kondisi berbahaya.
“Angin barat mulai masuk, yang meningkatkan potensi gelombang tinggi 1 hingga 2 meter atau bahkan lebih, terutama di sepanjang pantai selatan Jawa,” kata Hartanto.
Sebelumnya pada 4 Desember, BMKG juga memperingatkan masyarakat tentang potensi hujan ekstrem selama liburan akhir tahun, yang disebabkan oleh gelombang dingin dari Siberia.
Lonjakan dingin adalah fenomena cuaca yang terjadi ketika tekanan atmosfer naik lebih tinggi daripada gerakan antisiklon atau palung di sekitarnya. Gelombang dingin dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir. Pada tahun 2020, gelombang dingin serupa di wilayah Jakarta Raya menyebabkan banjir yang signifikan.
“Ketika gelombang dingin ini mencapai Indonesia barat, termasuk Jawa Barat, Lampung, Banten dan Jakarta, itu dapat menyebabkan skenario yang mirip dengan situasi terburuk. Kami berdoa, insya Allah, agar tidak terlalu parah, tetapi dapat mengakibatkan hujan lebat,” kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta pada 4 Desember.
BMKG memprediksi bahwa efek gelombang dingin, seperti peningkatan curah hujan dan kecepatan angin, akan dirasakan antara 20 dan 29 Desember. (die)