Jakarta | Militan – Perusahaan taksi kendaraan listrik (EV) Vietnam Green and Smart Mobility JSC (GSM), bermerek Xanh SM, meluncurkan operasi perdananya di Indonesia pada hari Rabu (18/12).
Pada 18 Desember di Jakarta, perusahaan meluncurkan armada taksi listrik (e-taksi) VinFast Limogreen di bawah entitas lokal PT XanhSM Green dan Smart Mobility Indonesia, setelah uji coba gratis layanan taksi dari 10 hingga 17 Desember.
Kepala eksekutif GSM, Nguyen Van Thanh mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa Indonesia adalah sebuah pasar yang sangat menarik.
Indonesia adalah pasar luar negeri kedua setelah Laos.
Xanh SM adalah operator layanan e-taksi terbaru di Indonesia, di mana opsi EV telah tersedia sejak 2019 dari operator taksi terkemuka Blue Bird.
Pada kuartal ketiga, Blue Bird mengoperasikan armada ramah lingkungan yang terdiri dari 3.500 kendaraan gas alam dan 200 EV dari BYD, Tesla, dan Hyundai China.
Di sektor transportasi dan pengiriman sesuai permintaan, raksasa teknologi Grab yang berbasis di Singapura meluncurkan armada EV-nya di Indonesia pada awal tahun 2020, bermitra dengan pembuat mobil Korea Selatan Hyundai.
Sementara itu, raksasa teknologi dalam negeri GoTo meluncurkan layanan mobil listriknya pada bulan Oktober di Bandara Internasional Yogyakarta dalam kemitraan dengan pembuat mobil Cina Wuling.
Baik Grab maupun GoTo telah mengoperasikan sepeda motor listrik sejak awal dekade ini.
Ditanya apakah Xanh SM ingin menjadi pesaing Blue Bird, Nguyen menolak pernyataan tersebut.
“Sejujurnya, kami tidak melihat kompetisi apa pun karena kami berpikir bahwa kami adalah pemain baru, dan kami dapat bekerja sama. Jadi kami tidak melihat dan tidak berpikir ada pesaing,” kata Nguyen saat upacara peluncuran.
Sementara Nguyen tidak mengatakan berapa banyak e-taksi Xanh SM yang saat ini beroperasi di Jakarta, dia mengatakan perusahaan berencana untuk mengoperasikan hingga 10.000 e-taksi secara nasional tahun depan.
Dia menambahkan bahwa Xanh SM ingin memperluas ke Bali, tetapi tidak memberikan rincian.
GSM didirikan pada Maret 2023 oleh miliarder Vietnam Pham Nhat Vuong, yang juga merupakan ketua konglomerat Vietnam Vingroup, perusahaan induk VinFast.
Pada hari Senin (16/12), pemerintah mengumumkan bahwa mereka memperpanjang insentif pajak untuk impor EV dan pembelian EV baru hingga tahun depan.
Pengumuman itu muncul di tengah diskusi yang sedang berlangsung mengenai kenaikan tarif PPN yang direncanakan menjadi 12 persen mulai bulan Januari, terutama untuk barang dan jasa mewah.
Skema ini mencakup 10 persen dari pajak pertambahan nilai (PPN), membuat konsumen hanya membayar PPN 2 persen dari pembelian EV yang memenuhi syarat untuk pengecualian. Insentif ini berlaku untuk mobil hibrida mulai tahun depan, meskipun pada cakupan yang jauh lebih rendah dari 3 persen.
Pemerintah telah meluncurkan banyak insentif bagi konsumen dan produsen untuk meningkatkan adopsi EV di negara ini. Pada bulan September, diumumkan rencana untuk menempatkan 13 juta mobil EV roda dua dan 2 juta mobil EV roda empat di jalan-jalan Indonesia pada tahun 2030. (die)