close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.5 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025

Polisi Membentuk Tim Baru Untuk Perdagangan Manusia, Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak-anak

spot_img

Jakarta | Militan – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah meresmikan sebuah direktorat baru yang bertanggung jawab untuk menangani kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak serta perdagangan manusia.

Direktorat Kejahatan Terhadap Perempuan dan Anak-anak dan Perdagangan Manusia (PPA-PPO) akan ditempatkan di bawah Departemen Investigasi Kriminal Polisi Nasional (Bareskrim) yang akan dipimpin oleh Brig. Pol Desy Andriani.

Berbicara pada acara peluncuran di Jakarta pada hari Selasa (17/12). Desy mengatakan bahwa direktorat akan fokus untuk mengatasi kekerasan berbasis gender terhadap perempuan dan anak-anak serta menjaga kelompok rentan lainnya.

Listyo menyatakan harapan bahwa direktorat baru akan diperluas ke tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.

Desy mengatakan, diskusi untuk memperluas direktorat ke cabang polisi daerah sedang berlangsung dengan Kementerian Reformasi Administrasi dan Birokrasi serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Listyo mengatakan membentuk direktorat PPA-PPO tidaklah mudah, karena Kementerian Reformasi Administrasi dan Birokrasi membatasi jumlah direktorat polisi menjadi enam.

“Rencana itu akhirnya disetujui oleh Presiden,” kata Listyo

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, yang juga menghadiri acara peluncuran hari Selasa, mengatakan bahwa direktorat baru akan memperkuat upaya untuk mengatasi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Dia mengutip data kementerian untuk periode 2019-2023, ketika 2.265 korban perdagangan manusia tercatat. Wanita dan anak-anak adalah yang paling rentan terhadap kasus-kasus seperti itu.

Komisaris Komisi Nasional Kekerasan Terhadap Perempuan Siti Aminah mendesak polisi untuk menangani kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak dengan lebih cepat.

“Polisi tidak hanya harus mengumpulkan bukti tetapi juga memastikan perlindungan bagi saksi dan korban dengan memberi mereka layanan dukungan yang diperlukan dan opsi pemulihan,” kata Siti.

Dia menekankan, pentingnya memperkuat mekanisme internal dalam direktorat serta bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya dan organisasi pendukung korban untuk memberantas kekerasan berbasis gender. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait