close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.1 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025

Harapan Bagi Konsumen Meikarta, Usai Jokowi Bertemu James Riady

spot_img

Jakarta | Militan – Asosiasi Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, Yosafat Erland mengatakan dia berharap untuk solusi bagi pelanggan proyek mega-apartemen yang terhenti setelah taipan Mochtar Riady bertemu dengan mantan presiden Joko Widodo di Surakarta, Jawa Tengah, pada Jumat (13/12).

Pendiri Lippo Group, Mochtar didampingi oleh putranya ketua Lippo James Riady dan cucunya John Riady dalam kunjungan ke kediaman pribadinya Jokowi.

“Semoga, akan ada solusi untuk kami pelanggan, para korban,” kata Yosafat kepada pada hari Jumat (13/12).

Yosafat mengatakan, dia dan pelanggan lain di asosiasi tidak ingin terus bentrok dengan para pengembang tetapi mereka telah dipaksa untuk turun ke jalan untuk menuntut pengembalian dana penuh.

Yosaphat menambahkan bahwa sebagian besar pelanggan Meikarta adalah pensiunan, beberapa di antaranya sebelumnya bekerja untuk perusahaan milik negara. Karena usia mereka, saat ini diwakili oleh keponakan mereka untuk protes.

PT Lippo Cikarang adalah pengembang awal megaproyek Meikarta di Cikarang, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebelum menyerahkannya kepada PT Mahkota Sentosa Utama.

Nama James menjadi sorotan selama kasus penyuapan yang terkait dengan Meikarta. Mega-proyek, diluncurkan pada tahun 2017, adalah salah satu usaha properti paling ambisius dari Lippo Group dan diklaim sebagai proyek terbesar oleh kerajaan bisnis keluarga Riady.

Namun, proyek tersebut menghadapi berbagai tantangan, dan hingga saat ini, masa depannya masih belum pasti.

Dalam kasus tersebut, Pengadilan Korupsi Bandung menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada mantan bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.

Neneng dinyatakan bersalah atas korupsi karena menerima suap dari para pengembang. Dia juga didenda Rp 250 juta, dengan tambahan empat bulan penjara jika tidak dibayar, dan dilucuti hak politiknya.

Selama penyelidikan, James dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa kali, termasuk pada 12 Desember 2019, ketika dia gagal hadir.

Dia sebelumnya telah diinterogasi pada 31 Oktober 2019, selama penyelidikan terhadap Neneng. KPK juga menggeledah rumahnya pada 18 Oktober 2018, mencari bukti terkait kasus tersebut tetapi tidak ditemukan. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait