Kalimantan | Militan – Otoritas Kota Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengalihkan fokusnya ke pembangunan gedung perkantoran legislatif dan peradilan di ibu kota masa depan di Kalimantan Timur, dengan mengatakan gedung-gedung pemerintah yang akan digunakan oleh pegawai negeri sipil awal tahun depan hampir selesai.
Proyek-proyek tersebut meliputi gedung-gedung untuk Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis Pernusyarawatan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Mahkamah Agung di Nusantara. Mereka direncanakan akan selesai pada tahun 2028, ketika Presiden Prabowo Subianto diharapkan untuk mulai bekerja di ibu kota baru.
“Ini untuk memastikan bahwa Nusantara dapat beroperasi penuh sebagai pusat pemerintahan di mana cabang eksekutif, legislatif dan peradilan hadir,” kata Otoritas IKN dalam pernyataan pers pada hari Selasa (17/12).
Pemerintah berencana untuk merelokasi karyawan mereka ke Nusantara dalam gelombang pertama, mulai bulan April tahun depan.
Tahap pertama pembangunan kota baru sekarang sudah tahan 61,7 persen, mencakup 109 proyek senilai sekitar Rp 89 triliun (US$5,6 miliar), termasuk gedung kantor pemerintah.
Modal masa depan negara akan dikembangkan dalam beberapa tahap hingga tahun 2045 dan diperkirakan membutuhkan Rp 466 triliun, yang hanya sekitar 20 persen, atau Rp 93 triliun, yang berasal dari pundi-pundi negara, meninggalkan bagian terbesar ke sektor swasta.
Beberapa fasilitas dasar kota yang dibangun dengan investasi swasta, termasuk dua rumah sakit, sekarang sudah beroperasi.
Pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 10 megawatt (MW) sudah beroperasi. Ini adalah bagian dari ladang tenaga surya 50 MW yang dibangun oleh perusahaan listrik milik negara PLN bekerja sama dengan Sembcorp Utilities, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sembcorp Industries milik Singapura.
Juru bicara Otoritas IKN, Troy Pantouw telah menyerukan dukungan yang lebih luas untuk pengembangan IKN.
“Ini bukan hanya sebuah proyek tetapi upaya tim yang melibatkan tidak hanya pemerintah tetapi juga publik, sektor swasta, media dan pemuda,” kata Troy.
“Nusantara adalah jendela ke Indonesia. Ini akan menjadi bukti bahwa Indonesia dapat membangun kota pintar yang melestarikan lingkungan dan keragaman budaya.” ujarnya
“Nusantara bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur tetapi juga tentang pembangunan manusia dan kelestarian lingkungan,” tambahnya. (die)