Jakarta | Militan – Presiden Prabowo Subianto meninggalkan Jakarta pada hari Selasa (17/12) untuk menghadiri KTT 8 Organisasi Berkembang untuk Kerja Sama Ekonomi (D8) di Kairo dan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara.
Selain Indonesia, negara-negara anggota D8 adalah Bangladesh, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
KTT akan diadakan dari hari Selasa hingga Kamis 19 Desember.
“Saya akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Kemudian saya akan menghadiri KTT D8,” kata Prabowo sebelum keberangkatannya di Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.
“Mesir adalah teman dekat kami, mitra strategis bagi Indonesia dan negara penting di Timur Tengah.” ujarnya
Prabowo juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim setelah pertemuan puncak.
Prabowo mengatakan KTT D8 adalah acara yang penting, terutama karena Indonesia akan mengambil alih kepemimpinan organisasi pada 1 Januari 2026.
Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan salah satu tujuan utama KTT adalah untuk menyatukan upaya untuk mengatasi situasi geopolitik global saat ini, terutama konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
“Jadi pertama-tama, D8 adalah menyelaraskan langkah-langkah untuk menghadapi situasi geopolitik global saat ini. Tentu saja, ini termasuk apa yang terjadi di Timur Tengah, di Gaza, karena semangat negara-negara berkembang selaras untuk mendukung Palestina,” kata Airlangga.
Dia menambahkan bahwa pertemuan puncak juga akan fokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di negara-negara anggota, karena semua negara D8 adalah negara berkembang.
Airlangga mengatakan keahlian Indonesia dalam pemberdayaan UMKM, khususnya dalam digitalisasi, dapat dibagikan dengan negara-negara anggota lainnya.
“Termasuk digitalisasi, ini adalah sesuatu yang dapat kami bagikan dengan negara-negara D8 lainnya,” katanya.
Airlangga mencatat bahwa KTT D8 tidak akan fokus pada investasi besar tetapi lebih pada menciptakan peluang pasar untuk kolaborasi di antara negara-negara anggota. (die)