Jakarta | Militan – Menteri Transportasi Dudy Purwagandhi, telah mencoba kereta langsung dari Stasiun Gambir di Jakarta ke Stasiun Tugu di Yogyakarta bersama pejabat lainnya, termasuk Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono.
Kelompok itu berangkat dari Stasiun Gambir pada hari Senin pukul 23.22 malam dan tiba di Yogyakarta pada hari Selasa pukul 5.28 pagi sesuai jadwal.
Waktu perjalanan 20 menit lebih pendek dari kereta eksekutif biasa yang menempuh rute yang sama.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dan perusahaan kereta api milik negara PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menguji kereta langsung dari Stasiun Gambir ke Stasiun Tawang di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (9/12).
KAI berencana untuk mengoperasikan rute kereta langsung untuk liburan akhir tahun, dengan layanannya dimulai pada hari Rabu (18/12)
Dudy mengatakan bahwa jika ada minat yang cukup di antara para penumpang, layanan tersebut mungkin ditawarkan setelah periode tersebut.
Dudy mengatakan layanan kereta langsung merupakan inovasi penting dalam sistem transportasi Indonesia, dan berharap layanan baru dapat menjadi pilihan bagi orang-orang yang bepergian untuk bisnis, liburan atau hanya pulang ke rumah.
“Kami ingin layanan kereta langsung ini untuk meningkatkan konektivitas antar kota secara signifikan. Ini akan meningkatkan sektor pariwisata, usaha kecil dan menengah, dan bisnis secara keseluruhan,” kata Dudy pada hari Senin (16/12).
Dia juga meminta KAI untuk menyediakan layanan yang luar biasa bagi konsumen, terutama dalam kaitannya dengan keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu, serta berterima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam proyek kereta langsung.
“Saya berterima kasih kepada setiap pihak yang berkontribusi pada proyek kereta langsung Jakarta-Yogyakarta. Mari kita terus bekerja keras untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk Indonesia,” kata Dudy.
Kementerian Transportasi memperkirakan bahwa jumlah orang yang bepergian selama liburan akhir tahun akan berjumlah 110,67 juta. Para pelancong ini akan menggunakan berbagai moda transportasi.
Transportasi udara akan menjadi moda transportasi umum yang dominan, dengan 8,2 juta orang diperkirakan akan terbang selama periode liburan. Sementara itu, sistem kereta api diharapkan dapat melayani 6,8 juta penumpang selama periode akhir tahun ini. 2,5 juta penumpang lainnya akan naik bus, 1,6 juta orang naik feri dan 1,3 juta akan menggunakan kapal lain. (die)