Cikarang | Militan – Pembuat makanan dan minuman PepsiCo Indonesia akan mulai memproduksi makanan ringan di pabrik barunya di Cikarang, Jawa Barat, pada kuartal pertama tahun 2025.
Cabang lokal PepsiCo yang berbasis di Amerika Serikat telah berkomitmen untuk membangun pabrik makanan ringan pada tahun 2023, dengan perkiraan investasi sebesar US$200 juta selama periode 10 tahun.
Situs tersebut akan memproduksi makanan ringan unggulan perusahaan, termasuk Lays, Cheetos, dan Doritos untuk pasar domestik, dengan rencana untuk ekspor bertahap ke negara-negara ASEAN lainnya.
“Kami berharap untuk memulai operasi awal tahun depan untuk memproduksi Lays, Cheetos dan Doritos,” kata Gabrielle Angriani Johny, direktur urusan pemerintah dan komunikasi perusahaan di PepsiCo Indonesia.
Pabrik baru PepsiCo menandai masuk kembali ke
pasar makanan ringan Indonesia, setelah perusahaan berhenti beroperasi pada tahun 2021 sam berakhirnya usaha patungan 30 tahun antara PepsiCo dan raksasa makanan domestik PT Indofood CBP Sukses Makmur.
Perusahaan juga menghentikan minuman berkarbonasinya setelah berakhirnya kontrak dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), entitas yang memegang lisensi untuk produksi, penjualan, dan distribusi Pepsi di negara ini selama periode tersebut.
Langkah tersebut, yang membuat PepsiCo menjual saham minoritasnya dalam usaha ke Indofood, juga menghentikan produksi lokal Lays, Cheetos, dan Doritos.
Sejak itu, makanan ringan hanya tersedia melalui importir paralel dengan markup curam, dengan harga melebihi Rp100.000 ($6,30) per bungkus.
“Saat ini, produk yang tersedia di pasar berasal dari importir paralel, bukan PepsiCo,” ungkap Gabrielle.
“Harga yang lebih tinggi ini mencerminkan permintaan yang kuat untuk makanan ringan kami.” imbuhnya.
Dengan demikian, pabrik baru diharapkan dapat menurunkan harga dan memenuhi permintaan lokal.
Sementara produksi awal akan bergantung pada bahan baku impor, seperti kentang dan jagung industri yang bersumber dari Australia, PepsiCo berencana untuk melokalisasi rantai pasokannya dalam waktu dekat.
“Komitmen kami adalah mengembangkan pertanian kentang dan jagung di Indonesia sehingga pada akhirnya kami dapat memperoleh sumber lokal,” tambahnya. (die)