close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.7 C
Jakarta
Senin, Januari 20, 2025

PepsiCo Akan Memulai Produksi Makanan Ringan Pada Tahun 2025

spot_img

Cikarang | Militan – Pembuat makanan dan minuman PepsiCo Indonesia akan mulai memproduksi makanan ringan di pabrik barunya di Cikarang, Jawa Barat, pada kuartal pertama tahun 2025.

Cabang lokal PepsiCo yang berbasis di Amerika Serikat telah berkomitmen untuk membangun pabrik makanan ringan pada tahun 2023, dengan perkiraan investasi sebesar US$200 juta selama periode 10 tahun.

Situs tersebut akan memproduksi makanan ringan unggulan perusahaan, termasuk Lays, Cheetos, dan Doritos untuk pasar domestik, dengan rencana untuk ekspor bertahap ke negara-negara ASEAN lainnya.

“Kami berharap untuk memulai operasi awal tahun depan untuk memproduksi Lays, Cheetos dan Doritos,” kata Gabrielle Angriani Johny, direktur urusan pemerintah dan komunikasi perusahaan di PepsiCo Indonesia.

Pabrik baru PepsiCo menandai masuk kembali ke
pasar makanan ringan Indonesia, setelah perusahaan berhenti beroperasi pada tahun 2021 sam berakhirnya usaha patungan 30 tahun antara PepsiCo dan raksasa makanan domestik PT Indofood CBP Sukses Makmur.

Perusahaan juga menghentikan minuman berkarbonasinya setelah berakhirnya kontrak dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), entitas yang memegang lisensi untuk produksi, penjualan, dan distribusi Pepsi di negara ini selama periode tersebut.

Langkah tersebut, yang membuat PepsiCo menjual saham minoritasnya dalam usaha ke Indofood, juga menghentikan produksi lokal Lays, Cheetos, dan Doritos.

Sejak itu, makanan ringan hanya tersedia melalui importir paralel dengan markup curam, dengan harga melebihi Rp100.000 ($6,30) per bungkus.

“Saat ini, produk yang tersedia di pasar berasal dari importir paralel, bukan PepsiCo,” ungkap Gabrielle.

“Harga yang lebih tinggi ini mencerminkan permintaan yang kuat untuk makanan ringan kami.” imbuhnya.

Dengan demikian, pabrik baru diharapkan dapat menurunkan harga dan memenuhi permintaan lokal.

Sementara produksi awal akan bergantung pada bahan baku impor, seperti kentang dan jagung industri yang bersumber dari Australia, PepsiCo berencana untuk melokalisasi rantai pasokannya dalam waktu dekat.

“Komitmen kami adalah mengembangkan pertanian kentang dan jagung di Indonesia sehingga pada akhirnya kami dapat memperoleh sumber lokal,” tambahnya. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait