Jakarta | Militan – Presiden Prabowo Subianto pada hari Selasa (10/12) menyerukan untuk pengeluaran pemerintah yang lebih efisien, di tengah tantangan ekonomi yang disebabkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik.
Prabowo, mengatakan kepada para menteri dan pejabat pemerintahnya bahwa ketegangan semacam itu diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi utama dunia, tanpa menyebutkan negara mana pun meskipun mengutip darurat militer sebagai contoh.
“Kami tidak dapat mentolerir kebocoran, pengeluaran yang besar, hal-hal yang tidak mengatasi masalah orang-orang kami, yang tidak produktif,” katanya.
“Ketegangan, perang, persaingan ketat antara kekuatan besar, ini menyebabkan ketidakpastian ekonomi.” kata Prabowo
Pada hari Selasa, Prabowo juga memimpin peluncuran aplikasi lembaga negara untuk mendapatkan produk yang katanya dapat membuat pengeluaran negara lebih efisien.
Sekitar Rp3.621 triliun telah dialokasikan dalam anggaran negara untuk pengeluaran pemerintah tahun depan, yang merupakan peningkatan 6 persen dibandingkan tahun ini, dengan perkiraan defisit anggaran sebesar 2,53 persen dari produk domestik bruto negara, lebih rendah dari prospek tahun ini sebesar 2,7 persen.
Prabowo telah lama menggemborkan tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen, dari 5 persen sekarang, dengan mengembangkan industri yang memproses sumber daya alam negara yang kaya dan mengandalkan dampak ekonomi dari program unggulannya, seperti memberikan makanan sekolah gratis kepada siswa.
Selama pidatonya, Prabowo juga menyerukan skema subsidi yang lebih bertarget dan untuk memastikan semua subsidi menjangkau orang miskin. (die)