Malaysia | Militan – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, telah menunjukkan bahwa terkadang kesombongan dapat muncul tidak hanya di antara mereka yang tidak memiliki pengetahuan agama, tetapi bahkan dari seorang pengkhotbah.
Pernyataan Anwar datang sebagai tanggapan atas video viral Miftah Maulana Habiburrahman, juga dikenal sebagai Gus Miftah, seorang pengkhotbah Indonesia yang menghadapi kritik keras di media sosial karena menghina seorang penjual teh.
Dalam sebuah siaran di Malaysia Gazette TV, Anwar mengatakan kisah viral Gus Miftah dan penjual teh Indonesia, Sunhaji, telah menarik perhatiannya.
“Dia [Gus Miftah] menyebabkan kemarahan yang meluas di antara masyarakat, mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk membuat pernyataan yang agak kuat, yang membuat pengkhotbah itu mengunjungi daerah penjual teh dan meminta maaf,” kata Anwar.
Berbicara di sebuah acara di Kementerian Keuangan Malaysia di Kuala Lumpur pada hari Kamis (5/12) Anwar mengatakan bahwa penjual teh termasuk yang kurang beruntung.
Anwar berbagi pesan dengan pejabat kementerian, menekankan bahwa ini harus berfungsi sebagai pelajaran yang berharga.
Pada hari Rabu, banyak outlet media di Malaysia secara luas melaporkan pernyataan yang dibuat oleh pengkhotbah, yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Keharmonisan Agama dan Pengembangan Fasilitas Keagamaan.
Setelah menerima teguran keras di media sosial, Gus Miftah secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya. Dia mengatakan dia tidak menerima tekanan untuk mengundurkan diri sebagai utusan khusus presiden.
“Saya membuat keputusan ini bukan karena saya ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Saya membuat keputusan ini karena rasa hormat, cinta, dan Tanggung jawab terhadap Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat,” kata Miftah di Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (6/12) sore. (die)