close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.5 C
Jakarta
Senin, Januari 20, 2025

Protes Papua Barat Yang Bebas Berakhir Dengan Bentrokan

spot_img

Yogyakarta | Militan – Bentrokan telah terjadi usai demonstrasi Papua Barat Bebas di Jl Kusumanegara di Umbulharjo, kota Yogyakarta pada Minggu (1/12) malam. Setelah para pengunjuk rasa berusaha mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Protes yang dimulai pada sore hari ini, terkait
meminta perhatian terhadap situasi di provinsi Papua, awalnya berlangsung dengan damai.

Para demonstran mulai bubar dan berjalan ke arah timur menuju persimpangan Kusumanegara, tak lama setelah adzan magrib. Bentrokan tiba-tiba pecah antara para pengunjuk rasa dan polisi, hingga mengejutkan penduduk setempat di sekitarnya.

Kepala Polisi Kota Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan keributan dimulai ketika salah satu pengunjuk rasa tertangkap mencoba mengibarkan bendera Bintang Kejora.

“Seseorang yang mencoba mengibarkan bendera Bintang Kejora. Itulah yang kami coba amankan, tetapi mereka langsung menyerang kami,” kata Aditya.

Polisi juga mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh rumor yang beredar di media sosial.

Akibat bentrokan yang terjadi, penduduk yang di dekat JI. Kusumanegara segera menutup titik akses ke lingkungan mereka. Mereka juga berjaga di gang-gang, memperingatkan setiap pengemudi yang menuju Jl. Kusumanegara untuk berbalik.

Beberapa lampu jalan juga dimatikan oleh polisi.

Sejak tahun 1970-an, bendera Bintang Kejora telah menjadi simbol utama Gerakan Papua Merdeka (OPM).

Penggunaan bendera Bintang Kejora yang dilarang oleh OPM telah memicu kontroversi dan stigma di Indonesia.

OPM didirikan pada 1 Desember 1961.

Namun, Andi Muttaqien, wakil direktur advokasi di lembaga advokasi hak asasi manusia ELSAM, menyatakan bahwa mengibarkan bendera Bintang Kejora belum dapat dianggap sebagai tindakan pengkhianatan, karena dia percaya bendera itu adalah bagian dari budaya rakyat Papua.

“Bendera Bintang Kejora adalah simbol yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Papua. Protes menggunakan bendera Bintang Kejora adalah ekspresi budaya, sehingga tidak dapat dianggap sebagai tindakan pengkhianatan,” kata Andi.

Bentrokan antara para pengunjuk rasa dan polisi tidak berlangsung lama, karena mereka langsung mereda.

Para pengunjuk rasa pun kemudian memasuki asrama, dan polisi juga berusaha bernegosiasi dengan mereka untuk menjaga ketertiban.

Polisi telah melonggarkan langkah-langkah keamanan di tempat bentrokan untuk memungkinkan penduduk melakukan aktivitas mereka dengan nyaman.

Aditya juga menekankan pentingnya menjaga suasana yang tenang sehingga masyarakat dapat bergerak dengan aman. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait