close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.7 C
Jakarta
Senin, Januari 20, 2025

Reformasi Besar Terkait Rencana Penghentian Batu bara

spot_img

Jakarta | Militan – Untuk menghapus semua pembangkit listrik tenaga batu bara dan pembangkit listrik berbahan bakar fosil lainnya dalam 15 tahun ke depan, Presiden Prabowo Subianto perlu memperkenalkan reformasi besar-besaran pada kebijakan energi dan iklim yang ada.

Janji yang disampaikan Prabowo selama pertemuan kelompok dua puluh (G20) di Brasil pada 19 November, disertai dengan komitmen untuk memperkenalkan 75 gigawatt (GW) energi terbarukan ke dalam jaringan listrik dalam periode yang sama.

Fabby Tumiwa, direktur eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (21/11) mengatakan bahwa janji itu mengirimkan sinyal positif, tetapi harus ditindaklanjuti dengan perintah langsung yang tegas kepada menteri terkait dan perusahaan listrik milik negara PT PLN untuk mengembangkan cara yang terperinci dan terukur untuk mewujudkannya.

IESR memperkirakan bahwa menghentikan pabrik batu bara negara lebih awal, akan merugikan negara sebesar US$4,6 miliar hingga tahun 2030, yang mencakup biaya aset serta penurunan pendapatan negara.

Itu juga akan membutuhkan transisi pekerja yang terkena dampak, biayanya diperkirakan meningkat menjadi $27,5 miliar hingga tahun 2050, karena pemerintah mempercepat rencana selama beberapa dekade mendatang.

Selain itu, IESR memperkirakan bahwa pemerintah akan membutuhkan sekitar $1.2 triliun investasi sehingga negara dapat memenuhi semua kebutuhan listriknya dari energi bersih, termasuk penyimpanan energi dan jaringan transmisi untuk mengatasi risiko intermiten, serta karakteristik jarak jauh dari sumber terbarukan.

“Akhir dari pembangkit listrik tenaga batu bara membutuhkan investasi besar-besaran,” kata Fabby.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pembangkit batu bara menghasilkan bagian terbesar lebih dari 54 persen dari total 91,16 gigawatt (GW) kapasitas terpasang di negara ini tahun lalu, diikuti oleh lebih dari 30 persen dari minyak dan gas.

Komitmen Prabowo datang terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia terus kehilangan target investasi terbarukannya selama beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, hanya memesan investasi energi terbarukan senilai $1,5 miliar. Bisnis telah menyalahkan kurangnya tindakan pemerintah untuk mengatasi hambatan struktural dan keuangan di sektor ini.

“Indonesia perlu merevisi rencana energi jangka panjangnya untuk menyelaraskan dengan pengumuman baru-baru ini untuk menghapus batubara pada tahun 2040,” kata Dimitri Pescia, Direktur transformasi sistem tenaga di lembaga pemikir energi Agora Energiewende pada hari Jumat (29/11).

Putra Adhiguna, direktur pelaksana di Energy Shift Institute, mengatakan pada hari Selasa (26/11) bahwa Presiden Prabowo telah berjanji untuk memperkenalkan tambahan 75 GW energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan, tetapi dia meragukan itu akan cukup untuk menggantikan semua pabrik bahan bakar fosil yang ingin dia pensiunkan.

Ketua Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo), Anggawira menegaskan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan kesiapan sektor energi, termasuk dampaknya pada industri batu bara. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait