Jakarta | Militan – Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait berencana untuk berkoordinasi dengan operator kereta api milik negara PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengembangkan program guna mengatur area perumahan di sekitar Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan.
Program ini diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan tanah milik negara di daerah perkotaan untuk menjadi lokasi perumahan masyarakat dalam mendukung program 3 juta rumah.
“Kami berharap PT KAI dapat terlebih dahulu melakukan survei dan inventarisasi perumahan di tanah milik negara di sekitar area Stasiun Manggarai,” kata Maruarar selama kunjungan kerjanya ke Stasiun Manggaral, Jakarta, pada hari Rabu (27/11).
Maruarar melakukan kunjungan dengan Menteri Perusahaan Milik Negara Erick Thohir.
Sebelum memeriksa area stasiun Manggarai, kedua menteri memeriksa sebuah apartemen yang dibangun di sebelah stasiun di Pondok Cina, kota Depok.
Mereka kemudian mengunjungi apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat, yang terletak di sebelah stasiun Tanjung Barat di Jakarta Selatan.
“Ada beberapa poin yang ingin kami nilai. Kami akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan, karena ada banyak tanah milik negara yang menganggur yang belum dimanfaatkan atau diatur dengan baik sampai sekarang,” kata Maruarar selama kunjungannya.
Dia percaya bahwa tanah milik negara yang dimiliki oleh KAI, dapat digunakan sebagai situs untuk membangun perumahan yang terjangkau.
Selain itu, lokasinya di daerah perkotaan yang strategis membuatnya cocok untuk mengembangkan perumahan yang layak bagi masyarakat.
Pembangunan perumahan di sekitar stasiun KAl mengadopsi pembangunan berorientasi transit (TOD) konsep untuk area perumahan terintegrasi.
KAl saat ini bermitra dengan pengembang real estat milik negara Perum Perumnas, dalam membangun empat proyek perumahan TOD di beberapa lokasi stasiun.
Antara lain Samesta Mahata Serpong di stasiun Rawa Buntu di Tangerang Selatan, Samesta Mahata Margonda di stasiun Pondok Cina di Depok, Samesta Mahata Tanjung Barat di stasiun Tanjung Barat di Jakarta Selatan dan Samesta Parayasa di stasiun Parung Panjang di Kabupaten Bogor.
Untuk pengembangan TOD di masa depan, KAI juga telah mengidentifikasi lima lokasi prioritas seluas 17 hektar, semuanya siap untuk proyek perumahan terintegrasi.
Ada juga beberapa lokasi yang sedang dipersiapkan di kota-kota lain, termasuk Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan di Surakarta, Stasiun Gubeng di Surabaya, Stasiun Cicayur di Kabupaten Tangerang dan Stasiun Sudimara di Tangerang Selatan.
“Karena tempat tinggal vertikal ini dekat dengan transportasi kereta api, itu akan memudahkan orang-orang untuk pergi ke tempat kerja,” kata Erick. (die)