Jakarta | Militan – Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Indonesia dari perjalanan terakhirnya ke Abu Dhabi pada hari Minggu (24/11).
Setelah ia mengakhiri perjalanan luar negeri pertamanya sebagai presiden, setelah perjalanannya selama dua minggu yang telah melibatkan kunjungan ke enam negara.
Di Abu Dhabi, Prabowo bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, yang dikenal sebagai MBZ, pada hari Sabtu (23/11) dimana ia mengundang UEA untuk berkolaborasi dalam agenda swasembada pangan dan energi dan pengembangan hilir.
“Prioritas saya dalam memimpin pemerintahan adalah untuk memastikan keamanan pangan dan energi serta untuk fokus pada industri hilir. Sehingga Indonesia dapat memaksimalkan nilai tambahnya,” kata Prabowo pada hari Sabtu (23/11).
“Kami dapat bekerja sama di beberapa sektor, dan kami ingin mengundang UEA untuk berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi kami,” tambahnya.
Pada Sabtu sore, Prabowo mengakhiri kunjungannya ke UEA dan terbang kembali ke Indonesia.
Pesawat kepresidenan yang membawa Prabowo mendarat pada Minggu (24/11) pagi di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, di mana Presiden disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan beberapa menteri kabinet.
Sebelum Abu Dhabi, Prabowo mengunjungi London, di mana ia diterima oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer di 10 Downing Street. Kedua pemimpin ini membahas cara-cara untuk memperkuat hubungan bilateral.
Sementara di London, Prabowo juga bertemu dengan perwakilan perusahaan Inggris, di mana mereka mengungkapkan komitmen untuk menginvestasikan kolektif US$8,5 miliar di Indonesia.
Raksasa minyak yang berbasis di Inggris, BP, telah mengumumkan proyek bersama senilai $7 miliar pada hari Kamis (21/11). Yang akan membuka sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di fasilitas gas alam cair (LNG) Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Prabowo memulai perjalanan luar negeri perdananya pada hari Jumat, 8 November 2024 dengan Tiongkok sebagai perhentian pertama.
Dia bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Balai Besar Rakyat Beijing, di mana kedua pemimpin tersebut menegaskan kembali hubungan jangka panjang antara kedua negara dan menyatakan komitmen mereka untuk memperdalamnya.
Di Cina, Prabowo juga menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Cina, yang melihat penandatanganan perjanjian bisnis antara sektor swasta Indonesia dan Cina yang dikatakan bernilai sekitar US$10 miliar.
Setelah pertemuan Prabowo dengan Xi, Indonesia dan Cina menyatakan bahwa mereka telah mencapai pemahaman bersama “pada pengembangan bersama di bidang klaim yang tumpang tindih”.
Setelah Tiongkok, Prabowo terbang ke Washington DC, di mana dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat yaitu Joe Biden.
Sehari sebelum pertemuannya dengan Biden, Prabowo memposting di akun media sosialnya sebuah video panggilan teleponnya dengan presiden terpilih AS Donald Trump.
Ia mengatakan bahwa dirinya bersedia bertemu presiden terpilih AS itu secara langsung, di tengah upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan Amerikanya.
Selama kunjungan perdananya ke luar negeri, Prabowo juga melakukan perjalanan ke Peru untuk KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan Brasil untuk KTT G20. (die)