Depok | Militan.co.id – Pelaksanaan proyek rehabilitasi dan penataan lingkungan yang mencakup pembangunan Cloud Kitchen di Kota Depok memunculkan tanda tanya besar. Proyek yang menghabiskan anggaran APBD tahun 2024 sebesar Rp351.871.000 ini berjalan tanpa pengawasan memadai dari konsultan maupun pelaksana. Ironisnya, Heri, selaku mandor yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek tersebut, diketahui tidak berada di lokasi karena alasan kesehatan.
“Saya sedang di kampung lagi kurang sehat,” ujar Heri melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi oleh Militan.co.id, Selasa (19/11/2024).
Proyek bernilai ratusan juta ini hanya mencakup pergantian atap bagian depan, pengecatan ulang, serta pembuatan meja dapur. Namun, pengelolaannya yang terkesan asal-asalan menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Ketidakhadiran konsultan pengawas maupun pelaksana proyek di lapangan semakin menambah keprihatinan.
Terpantau, pengerjaan proyek tersebut tidak menunjukkan adanya pengawasan yang semestinya, sehingga memunculkan dugaan pemborosan anggaran. “Proyek sebesar ini mestinya diawasi dengan ketat, agar setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat maksimal,” ungkap salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Ketiadaan pengawasan dan pengelolaan yang buruk ini menjadi sorotan publik, mengingat besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah kota. Jika dibiarkan, hal ini berpotensi merusak citra pemerintahan Kota Depok dalam mengelola dana publik secara transparan dan akuntabel.
Sebagai informasi, kegiatan penunjang urusan pemerintahan daerah pada pembangunan Cloud kitchen ini, sebagai pelaksana PT Berkah Radmila Mandiri, konsultan pengawas PT Bahana Saka Utama. (Tim)