Jakarta | Militan – Pada laporan Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan 8,2 persen wanita Indonesia memilih untuk tidak memiliki anak.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan menanggapi terkait fenomena tersebut dengan mengatakan bahwa gaya hidup seperti itu paling sering dilakukan oleh wanita berpendidikan tinggi yang menyadari pentingnya keluarga berencana dan keamanan finansial, serta kesejahteraan mental.
“Mereka sangat sadar bahwa memiliki anak bisa menjadi beban jika orang tua mendapatkan sedikit atau tidak ada persiapan” kata Veronica, saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Kamis (14/11)
“Banyak wanita pada akhirnya berpikir, jika mereka tidak mampu membayar kehidupan yang berkualitas, mengapa mereka harus memiliki anak?” ungkapnya.
Menurut laporan BPS 2023, sebagian besar wanita yang memilih gaya hidup bebas tanpa memiliki anak ini tinggal di kota-kota besar seperti di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Veronica lebih lanjut mengatakan bahwa biasanya wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah sering tidak mempertimbangkan jangka panjang dari memiliki banyak anak.
Kurangnya persiapan dapat menyebabkan tantangan, terutama ketika keluarga besar dibangun tanpa dukungan finansial atau emosional yang memadai.
“Dalam beberapa kasus, suami mereka tidak mengizinkan mereka untuk menggunakan alat kontrasepsi, dan menyebabkan para wanita memiliki banyak anak. Ini yang mungkin menyebabkan masalah kesehatan mental juga,” kata wakil menteri (die)