Bali | Militan – Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari Bali pada hari Rabu (13/11), setelah letusan lanjut dari Gunung Lewotobi Laki-Laki yang telah memuntahkan awan abu setinggi 10 km (32.808 kaki).
Jetstar dan Qantas mengatakan mereka telah menghentikan penerbangan ke Bali pada hari Rabu (13/11) karena alasan keamanan akibat abu vulkanik, dari situs website pelacakan pesawat Flightradar24 telah menunjukkan penerbangan ke pulau Bali oleh AirAsia dan Virgin juga dibatalkan.
Jetstar mengatakan, semua penerbangan ke dan dari Bali akan dihentikan hingga hari Kamis (14/11).
“Karena abu vulkanik yang disebabkan oleh letusan Gunung Lewotobi di Indonesia, saat ini tidak aman untuk mengoperasikan penerbangan ke dan dari Bali,” kata pihak Jetstar.
Qantas mengatakan, “sejumlah penerbangan ke dan dari Bandara Denpasar di Bali telah terganggu karena abu vulkanik dari Lewotobi”.
Bali adalah tempat wisata utama dan merupakan tujuan paling populer bagi pengunjung Australia.
Letusan pertama Gunung Lewotobi Laki-laki pada 3 November 2024 di provinsi Nusa Tenggara Timur, sekitar 800 km (497 mil) dari Bali, menewaskan sedikitnya sembilan orang. Sejak saat itu gunung tersebut telah meletus berulang kali, terakhir pada hari Selasa (12/11).
“Dari tanggal 4-12 November, sejumlah 80 penerbangan di Bali dibatalkan. Termasuk dari Singapura, Hong Kong, dan beberapa kota Australia” kata Ahmad Syaugi Shahab, selaku manajer umum bandara Ngurah Rai Bali.
Operator bandara internasional Bali, PT Angkasa Pura Indonesia mengatakan, pada hari Rabu (13/11) telah melakukan tes di wilayah udaranya dan mengatakan tidak ada abu vulkanik yang terdeteksi, dan bandara tersebut dapat beroperasi seperti biasa. (die)