Jakarta | Militan – Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REl) periode 1992-1995 Enggartiasto Lukita turut hadir dalam diskusi “Mewujudkan 3 Juta Rumah” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (28/11).
Enggartiasto mengatakan program tersebut yang dinilai sebagai langkah positif pemerintah dalam menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi masyarakat, dan ia tentunya sangat mendukung dengan langkah tersebut.
“Saya bersama dengan Pak Hidayat dan Pak Siswono, serta para senior di REl sudah lama berkecimpung di dunia perumahan, mendapatkan undangan dari Pak Menteri. Kami menilai ini satu langkah yang cukup drastis dan bagus,” ujar Enggartiasto.
Sebagai ahli di bidang properti, Enggartiasto juga memberikan saran strategis bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman terkait tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan proyek besar ini. Salah satu tantangan yang disorot adalah terkait izin dan pendanaan.
“Banyak catatan yang perlu diperhatikan, seperti masalah waktu perizinan yang perlu diperbaiki. Hal ini sudah direspons oleh Pak Menteri dan Satgas, bahwa nantinya akan ada batas waktu yang ditetapkan,” ujarnya.
“Jika ini merupakan KPR, maka diperlukan dana jangka panjang yang tersedia untuk mendukungnya,” tambahnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menjelaskan, bahwa program 3 juta rumah ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk guru, TNI, polisi, ASN, dan masyarakat umum lainnya.
Harapannya, program ini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
“Rencana saya semoga berhasil, program ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah, termasuk guru, TNI, polisi, ASN, dan masyarakat umum.
Harapannya, program ini bisa menjadi role model dan tidak bersifat eksklusif,” jelas Maruarar.
mengenai biaya yang akan dikenakan kepada penerima rumah, ia memastikan bahwa tidak akan ada biaya yang dipungut.
“Gratis, kita kasih aja,” tutupnya. (die)