close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

34 C
Jakarta
Sabtu, November 2, 2024

Helen Bersaudara Kartel Narkoba Jambi, Perputaran Uang Capai Rp 1 Triliun

spot_img

Jakarta | Militan – Bareskrim Polri mengungkap perputaran uang Helen bersaudara, Kartel Narkoba yang berada di Jambi mencapai Rp 1 Triliun.

Alberd Teddy Benhard Sianipar, Sekretaris Utama PPTK dalam konferensi pers di Mabes Polri Jakarta menuturkan, Kartel Narkoba Jambi dikendalikan oleh tiga kakak-adik, yakni Dedi Susanto alias Tekui, Tek Min alias Ameng Kumis, dan Helen Dian Krisnawati.

Para pelaku menggunakan sejumlah modus pencucian uang guna melancarkan bisnisnya tersebut. Dengan melakukan tiga modus menggunakan nama orang lain (nominee) hingga mingling.

Kemudian para pelaku melakukan setor tarik secara tunai dengan frekuensi yang tinggi. Tujuannya, menyamarkan besaran uang hasil bisnis itu di rekening pelaku.

“Dalam case ini, modus operandi yang dia dilakukan ada tiga. Yang pertama, menggunakan nomor rekening nominee, namun ATM-nya, internet banking-nya, buku tabungannya semua dikuasai oleh pelaku,” kata Teddy Benhard Sianipar, (16/10/2024).

“Itu makanya saldo yang ada di rekening para pelaku untuk saat ini kecil. Tapi total perputaran keuangannya itu hampir Rp 1,1 Trliun sepanjang 2010-2014,” imbuhnya.

Alberd Teddy Benhard Sianipar, turut menyebut para pelaku menggunakan modus mingling, yaitu mencampurkan  dana hasil tindak pidana dengan dana dari hasil kegiatan usaha yang legal dengan tujuan untuk mengaburkan sumber asal dananya.

“Dia menggabungkan antara tindak pidana dengan kegiatan-kegiatan yang sah, ya itu tadi, ada kegiatan jual pakaian, aksesoris handphone, kemudian ada usaha gym,” tuturnya.

“Banyak kemudian hasil hasil kejahatan tadi dipakai untuk biaya hidup, foya-foya, membeli aset aset, dan kemudian digunakan lagi untuk membiayai tindak pidana yang lain,” ungkapnya.

Selain itu Alberd Teddy Benhard Sianipar menjelaskan bahwa, tindak pidana narkotika itu sangat berisiko tinggi terhadap terjadinya TPPU. Hal itu dibuktikan dengan tingginya tren pencucian uang dengan tindak pidana asal kasus narkotika.

“Sejak 2011 sudah teridentifikasi bahwa tindak pidana narkotika itu sangat berisiko tinggi terhadap terjadinya tindak pidana pencucian uang. Sehingga sampai saat ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi,” kata Alberd Teddy Benhard Sianipar. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...

Blitar Berbangga! Atlet Binaannya Bawa Tim Futsal Jatim ke Semifinal PON

Blitar - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Tony Andreas, meluapkan rasa bangga atas keberhasilan tim futsal putra Jawa Timur yang melaju...

Rahmat Santoso Siap All Out Dukung Rijanto-Beky di Pilkada Blitar

Blitar - Mantan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso, menyatakan dukungan penuhnya kepada pasangan Rijanto-Beky Herdiansyah dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024. Dukungan ini disampaikan langsung...
Berita terbaru
Berita Terkait