Bekasi | Militan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengeluarkan surat edaran imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mitigasi bencana Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda.
Surat edaran bernomor BC.03.01/SE-99/BPBD/2024 telah disebarkan kepada seluruh perangkat daerah, pelaku usaha, komunitas pegiat lingkungan, serta camat dan lurah.
Muchlis, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi mengungkapkan keluarnya surat edaran ini menyusul ada surat edaran dari Pemprov Jawa Barat nomor 128/PB.01.03/BPBD yang terbit pada 2 September 2024 lalu, tentang peningkatan kewaspadaan dalam menghadapi Megathrust.
“Jadi kami keluarkan surat terusannya untuk menjadi perhatian seluruh perangkat daerah, camat, lurah dan kepala desa untuk sosialisasikan imbauan itu kepada masyarakat,” kata Muchlis. Sabtu, (5/10/2024).
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gempa Megathrust Selat Sunda merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi. Namun, antisipasi dan kewaspadaan itu harus dipersiapkan.
Sementara itu Dedy Supriyadi, Penjabat Bupati Bekasi, meminta agar dilakukan kesiapsiagaan mitigasi bencana. Mitigasi struktural maupun nonstruktural dengan membangun bangunan aman gempa.
Kemudian, merencanakan tata ruang yang aman dan membangun kapasitas masyarakat melakukan aksi dini untuk selamat jika terjadi gempa bumi.
Langkah-langkah kesiapsiagaan meliputi penyediaan papan informasi, rambu jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, dan pembangunan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal seperti kentongan, speaker masjid, dan alarm.
Meski gempa bumi Megathrust tidak dapat diprediksi, upaya menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk dengan melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Tujuannya agar masyarakat semakin paham akan risiko bencana. (far)