close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.7 C
Jakarta
Sabtu, Februari 15, 2025

Antisipasi Gempa Megathrust, Masyarakat Bekasi Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Mitigasi Bencana

spot_img

Bekasi | Militan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengeluarkan surat edaran imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mitigasi bencana Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda.

Surat edaran bernomor BC.03.01/SE-99/BPBD/2024 telah disebarkan kepada seluruh perangkat daerah, pelaku usaha, komunitas pegiat lingkungan, serta camat dan lurah.

Muchlis, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi mengungkapkan keluarnya surat edaran ini menyusul ada surat edaran dari Pemprov Jawa Barat nomor 128/PB.01.03/BPBD yang terbit pada 2 September 2024 lalu, tentang peningkatan kewaspadaan dalam menghadapi Megathrust.

“Jadi kami keluarkan surat terusannya untuk menjadi perhatian seluruh perangkat daerah, camat, lurah dan kepala desa untuk sosialisasikan imbauan itu kepada masyarakat,” kata Muchlis. Sabtu, (5/10/2024).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gempa Megathrust Selat Sunda merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi. Namun, antisipasi dan kewaspadaan itu harus dipersiapkan.

Sementara itu Dedy Supriyadi, Penjabat Bupati Bekasi, meminta agar dilakukan kesiapsiagaan mitigasi bencana. Mitigasi struktural maupun nonstruktural dengan membangun bangunan aman gempa.

Kemudian, merencanakan tata ruang yang aman dan membangun kapasitas masyarakat melakukan aksi dini untuk selamat jika terjadi gempa bumi.

Langkah-langkah kesiapsiagaan meliputi penyediaan papan informasi, rambu jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, dan pembangunan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal seperti kentongan, speaker masjid, dan alarm.

Meski gempa bumi Megathrust tidak dapat diprediksi, upaya menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk dengan melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Tujuannya agar masyarakat semakin paham akan risiko bencana. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait