Jakarta | Militan – Aksi bela Palestina digelar di berbagai Negara memperingati tepat satu tahun perang di Gaza. Ribuan massa aksi menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Dilansir salah satu media asing, Minggu, (7/10/2024), Di Washington, lebih dari seribu pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar Gedung Putih. Aksi ini menuntut Pemerintah Amerika Serikat, selaku pemasok utama Militer Israel, untuk berhenti memberikan senjata dan bantuan kepada Israel.
Di Roma, aksi pro-Palestina yang dihadiri ribuan orang berubah menjadi kekerasan, ketika puluhan massa aksi melemparkan botol dan petasan ke arah Polisi, yang membalas dengan gas air mata dan meriam air. Akibat insiden tersebut, satu Polisi terluka dan dua demonstran ditahan. “Israel adalah negara kriminal!” teriak para massa aksi kata salah satu wartawan media asing.
Aksi bela Palestina, turut berlangsung di Berlin. Polisi mengatakan, pihaknya telah menahan 26 orang yang meneriakkan hinaan pada sebuah peringatan pro-Israel yang dihadiri sekitar 650 orang. Sementara itu, sebuah demonstrasi pro-Palestina menarik lebih dari 1.000 demonstran di Jerman, ungkap Kepolisian setempat.
Di London, aksi ‘Pawai Nasional untuk Palestina’ massa menyerukan “hentikan pengeboman warga sipil” diiringi dengan teriakan “angkat kaki dari Lebanon”. Jumlah massa aksi terus bertambah karena “semua orang menginginkan perubahan,” kata salah seorang massa aksi tersebut kepada salah satu media asing.
Sementara itu di Jakarta, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS). Mereka menyerukan tujuh tuntutan dalam aksi yang mengusung tema ‘Perjuangan Bersama Memperingati 1 Tahun Genosida di Gaza dan 76 Tahun Perlawanan Palestina’.
Di Surabaya, sekitar 1.500 warga dari berbagai daerah menghadiri Aksi Damai Orasi yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Aksi ini bermaksud memperingati satu tahun genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Diketahui, perang di Gaza dipicu pada tanggal 7 Oktober ketika kelompok Hamas menyerang Israel, yang mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang terbunuh dalam penahanan.
Sebagai informasi, menurut data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, lebih dari 41.825 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, pun telah tewas dalam Operasi Militer Israel di Jalur Gaza sejak perang dimulai. (far)