close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.5 C
Jakarta
Rabu, Januari 22, 2025

Sepanjang Tahun 2024, Sebanyak 200 Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Terjadi di Bandung

spot_img

Bandung | Militan – Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menyatakan telah menangani sebanyak 200 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan selama periode Januari hingga September 2024.

Uum Sumiati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung menuturkan, sebanyak 200 kasus tersebut ditangani berdasarkan pengaduan yang diterima serta pemantauan dan pengawasan kasus kekerasan di wilayah Kota Bandung.

Ia mengungkapkan, dari ratusan kasus yang ditangani itu terdiri atas berbagai macam bentuk kekerasan seperti psikis, fisik, seksual, hingga penelantaran.

“Kami telah menangani sebanyak 200 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun kemarin sebanyak 400 kasus, karena berbagai langkah sudah kami lakukan untuk menekan angka kasus kekerasan,” ungkapnya. Rabu, (2/10/2024).

Dalam menangani kasus tersebut, pihaknya menerjunkan Petugas Asesmen, kemudian memberikan perlindungan fisik maupun hukum serta melakukan pendampingan untuk memulihkan kondisi psikis korban.

“Nanti ada asesmen awal oleh bagian Konselor Umum kami, nanti akan dipilih apa itu harus ditangani dengan pendampingan oleh Konselor Umum atau harus ke Psikolog,” tuturnya.

Uum Sumiati menyampaikan, masyarakat yang mengalami kasus kekerasan dapat menggunakan layanan Senandung Perdana, untuk mendapatkan berbagai layanan, seperti pengaduan, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penampungan sementara korban, mediasi, hingga pendampingan korban tindak kekerasan.

Ia mengatakan, layanan Senandung Perdana hadir untuk memastikan masyarakat yang rentan terhadap kekerasan, mendapat penanganan yang efektif dan terpercaya untuk mencari bantuan

“Senandung Perdana ini memang hanya pelaporan awal. Kalau tindak lanjutnya karena kasus kekerasan ini tidak bisa hanya dengan sistem aplikasi saja. Tetap nanti pada saat tindak lanjut ada metode khusus oleh Konselor untuk menangani,” jelasnya.

Selain itu, Uum Sumiati mengajak seluruh masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja di Kota Bandung untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, menghargai, dan menyayangi antar sesama.

“Kami imbau untuk semua anak-anakku di Kota Bandung, untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, dan menjauhi hal-hal yang buruk agar kekerasan dalam bentuk apapun itu bisa kita kendalikan,” kata Uum Sumiati. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Penjual Obat Keras Tramadol Berkedok Toko Sembako di Curug Digeruduk Emak-Emak dan Tokoh Agama!

Depok | Militan - Kehebohan melanda wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Sekelompok emak-emak bersama aliansi masyarakat dan tokoh agama melakukan aksi penggerebekan...

ABADI Solid, Demokrat Kota Malang Perkuat Dukungan di HUT ke-23

Malang | Militan - Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai rapat konsolidasi dan koordinasi peringatan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kota Malang. Bakal Calon...

Ojol Hina Pegawai Tuli, Grab Langsung Turun Tangan

Malang | Militan - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi tak terpuji seorang driver ojol yang menghina seorang pegawai tuli di...

Polres Majalengka Amankan 4 Orang Terkait Produksi dan Peredaran Uang Palsu

Majalengka | Militan - Polres Majalengka membongkar kegiatan produksi dan peredaran uang palsu yang memproduksi Dolar dan Rupiah di Kabupaten Sumedang. Sebanyak 4 orang...

Meriah! Risma dan Sanusi-Lathifah ‘Mberot’ Bareng Bantengan di Rakercabsus PDI Perjuangan Malang

Malang | Militan - Suasana meriah menyelimuti Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan di Kabupaten Malang, Minggu (15/9/2024). Hadir dalam acara ini, Tri...

Waspada! Kasus TBC di Indonesia Meroket, Dokter Spesialis Paru di Malang Ungkap Fakta Menakutkan

Jakarta | Militan - Indonesia menempati posisi kedua dunia dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi, hanya kalah dari India. Data ini diungkap oleh Dr. Ungky...
Berita terbaru
Berita Terkait