Jakarta | Militan – Pihak Kepolisian memastikan, bahwa pemilik Perusahaan Game Art dan Animasi, Cherry Lai yang diduga melakukan kekerasan terhadap karyawan sudah pergi dari Indonesia dan kembali ke Negara asalnya.
AKBP M Firdaus, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan, penyidik akan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk proses penyidikan Cherry Lai. Dia pun memastikan bahwa kasus ini akan terus diusut hingga tuntas.
“Terakhir diduga yang bersangkutan pergi dari Indonesia menuju Hongkong,” kata AKBP M. Firdaus, kepada wartawan. Selasa, (1/10/2024).
“Kami terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Divhubinter Polri untuk memburu terduga pelaku,” imbuhnya.
Sebelumnya, Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan kekerasan dan eksploitasi karyawan di PT Brandoville Studio. Guna mengumpulkan bukti-bukti kekerasan oleh Cherry Lai selaku Pemilik Perusahaan.
“Suami Cherry Lai pun akan dimintai keterangannya juga, saat ini masih dicari,” ungkap AKBP M Firdaus.
Selain itu, Penyidik sudah melakukan pemeriksaan kepada delapan orang saksi, yakni Ketua RT setempat, ibu korban, dan enam orang karyawan yang pernah bekerja di Perusahaan tersebut.
Terakhir, AKBP M Firdaus memastikan, Penyidik akan berkoordinasi dengan Instansi terkait untuk melakukan pengejaran kepada Cherry Lai. Sebab, terduga pelaku itu sudah dipastikan tidak di Indonesia sejak akhir Agustus 2024. (far)