Tangerang | Militan – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kerap menyoroti perilaku turis mancanegara yang berlibur di Bali. Perihal yang disorot yakni, perilaku berbuat onar, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku asusila.
Luhut memperingatkan turis yang bermasalah dan berprilaku tidak kondusif, akan ditandai pemerintah. Menurutnya, tidak masalah jika Indonesia kehilangan 5.000 turis, lantaran akan datang lagi turis lain yang lebih berkualitas.
“Dan juga, kita ngapain terima turis-turis nggak jelas. Orang yang bermasalah bikin narkoba, yang ribut-ribut, yang bawa turis-turis yang nude (bugil) ke sana, ngapain,” ujarnya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Selasa, (17/9/2024).
“Larang, pembatasannya kita lakukan tadi. Pokoknya kamu ribut, polisi langsung, cap paspormu. Kita kehilangan 5.000 turis bermasalah nggak apa-apa. Tapi turis berkualitas akan datang. Dan sekarang kelihatannya orang mulai mendengarkan itu dan mulai juga memilih kembali Indonesia,” imbuhnya.
Diakui Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu ia sempat merasa kesal dengan membludaknya turis asing yang berada di Pulau Bali. Sebab, sederet masalah dibawa oleh para turis-turis asing pada lingkungan maupun masyarakat Pulau Bali. Diperkirakan, saat ini ada sekitar 200 ribu orang turis asing di Bali.
Ia menegaskan, Pemerintah ingin mempertahankan Bali sebagai Pulau Surga atau Paradise Island. Termasuk, juga menjaga kearifan budaya lokal di dalamnya.
“Sekitar 200.000 orang asing tinggal di Bali saat ini, tetapi juga menimbulkan beberapa masalah. Kami ingin mempertahankan budaya Bali, bila Bali kehilangan budaya mereka, Bali bukan lagi pulau surga,” kata Luhut Binsar Pandjaitan. (far)